Jakarta (ANTARA) - Pasangan emas Olimpiade Bacelona 1992 Susi Susanti dan Alan Budikusuma serta vokalis band Mocca, Arina Ephipania bersama suaminya, penyanyi Hiroaki Kato, menjadi beberapa penampil yang memeriahkan perayaan hari nasional Jepang atau Hari Ulang Tahun Kaisar di Jakarta, Selasa malam (18/2).

Dalam perayaan yang bertemakan Olimpiade Tokyo 2020, pasangan Susi Susanti dan Alan Budikusuma memperagakan beberapa gerakan bulutangkis secara simbolis di atas panggung seperti servis dan lob.

"Semoga Indonesia dan Jepang dapat menorehkan prestasi untuk cabang bulutangkis pada Olimpiade di Tokyo tahun ini," kata Susi Susanti yang disambut tepuk tangan hadirin.

Mantan atlet nasional Susi Susanti (kanan) memperagakan beberapa gerakan dalam bulutangkis sebagai aksi simbolik memperkenalkan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang pada perayaan hari nasional Jepang di Jakarta, Selasa (18/2/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)


Sementara itu, penyanyi asal Jepang Hiroaki Kato bersama istrinya, vokalis band indie Mocca, Arina Ephipania juga menyumbangkan dua lagu pada perayaan hari nasional Jepang di Jakarta. Salah satu lagu yang dinyanyikan merupakan "jingle" Asian Games 2018 berjudul "Meraih Bintang".

Pada acara itu, lagu tersebut dinyanyikan dalam Bahasa Jepang.

Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 diangkat jadi tema perayaan hari nasional karena Jepang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia itu pada 24 Juli sampai 9 Agustus.

Di tengah penyebaran wabah virus corona di beberapa negara dunia, Pemerintah Jepang memastikan Olimpiade Tokyo 2020 tetap diselenggarakan sesuai jadwal.

"Harapan kita semua, wabah ini dapat segera dikendalikan. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama (mengatasi situasi tersebut)," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii saat ditemui di sela acara.

Ia menjelaskan tidak ada satupun negara di dunia yang dapat menghentikan penyebaran virus corona atau COVID-19, karena jenisnya yang terbilang baru. Walaupun demikian, Dubes Ishii menyampaikan Pemerintah Jepang memastikan negaranya aman untuk tetap dikunjungi.

"Tidak perlu khawatir, silakan datang ke Jepang," tambah dia.

Sementara ini, Dubes Ishii menyampaikan, Pemerintah Jepang mengeluarkan larangan masuk untuk warga China dan warga asing yang berada di China dalam waktu dua minggu terakhir. Larangan masuk sementara itu dibuat demi mencegah penyebaran virus corona di Jepang.

Setidaknya, ada tiga warga Jepang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona pada akhir bulan lalu. Tiga orang itu merupakan bagian dari rombongan 206 warga Jepang yang dievakuasi dari Kota Wuhan pada Januari.

Di samping itu, 542 orang dari total 3.700 penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess, yang saat ini berada di perairan Yokohama, juga dinyatakan positif terjangkit virus. Dari ratusan orang itu, tiga di antaranya merupakan warga negara Indonesia yang bekerja jadi kru kapal pesiar.

Menurut keterangan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (18/2), dua WNI yang terjangkit virus corona telah dirawat di rumah sakit di Kota Chiba, Jepang. Sementara itu, satu lainnya masih dalam perjalanan menuju RS.

Walaupun demikian, Menlu Retno dan Dubes Ishii belum dapat memastikan lokasi RS yang akan merawat satu WNI tersebut.

Baca juga: Jepang bantah rumor penundaan Olimpiade 2020 akibat virus corona
Baca juga: Penyebaran virus corona dapat berdampak buruk pada Olimpiade 2020

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020