CAR (capital adequacy ratio) kita ada di kisaran 18 persen jadi meski dividen dibagikan 60 persen tapi CAR kita tetap bisa menjaga pertumbuhan. Termasuk juga mencadangkan dari risiko yang timbul pada 2020
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui pembayaran dividen untuk tahun ini sebesar Rp20,6 triliun atau Rp168,1 per lembar saham atau 60 persen dari total laba bersih pada 2019 yakni Rp34,4 triliun.
Keputusan tersebut diambil setelah BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 di Gedung BRI I, Jakarta, Selasa.
“Aset BRI mencapai Rp1.416,8 triliun. Laba bersih sepanjang 2019 itu Rp34,4 triliun sedangkan yang disetor ke kas negara Rp11,7 triliun lalu sisanya dibagikan ke pemegang saham,” kata Direktur Utama PT BRI Sunarso.
Sunarso mengatakan pembayaran dividen untuk tahun ini naik 27,2 persen dibandingkan dengan dividen yang dibagikan BRI pada tahun lalu sebesar Rp16,2 triliun atau sekitar Rp132,2 per lembar saham.
Sunarso memastikan pembagian dividen sebesar 60 persen itu tidak akan mempengaruhi rasio kecukupan modal (CAR) karena akan dijaga di atas 18 persen sehingga tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan organik maupun anorganik.
“CAR (capital adequacy ratio) kita ada di kisaran 18 persen jadi meski dividen dibagikan 60 persen tapi CAR kita tetap bisa menjaga pertumbuhan. Termasuk juga mencadangkan dari risiko yang timbul pada 2020,” jelasnya.
Sementara itu, Earning Per Share (EPS) perseroan untuk 2019 sebesar Rp279 atau naik 6,1 persen dibandingkan EPS pada 2018 yang sebesar Rp263.
Selanjutnya, dalam RUPST tersebut juga memutuskan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Dalam RUPS ini kami memutuskan saudara Kartika Wirjoatmodjo menjadi Komisaris Utama BRI,” ujar Sunarso.
Baca juga: Kartika Wirjoatmodjo ditetapkan jadi Komut BRI
Baca juga: BRI fokus garap segmentasi kredit ultra mikro pada 2020
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020