Apa yang sudah diinisiasi itu, tetap akan dikoordinasikan dengan daerah penyangga

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini sudah ada investor yang berminat untuk berinvestasi terkait rencana pembangunan kereta gantung di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur.

Khofifah menambahkan, selain sudah ada investor yang berminat berinvestasi kereta gantung untuk pengembangan dan penguatan Bromo Tengger Semeru tersebut, pihaknya juga telah melakukan dialog dengan masyarakat Tengger.

"Untuk kereta gantung, Bromo itu calon investornya sudah ada. Saya sudah ke Bromo, dan bertemu tokoh adat untuk berdialog," kata Khofifah, usai menghadiri Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.

Khofifah menjelaskan, hasil dialog yang dilakukan pihaknya dengan tokoh adat Tengger, termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sudah ada masukan titik-titik mana saja yang diusulkan menjadi tempat pembangunan kereta gantung tersebut.

Menurut Khofifah, usulan tersebut adalah dari titik B29 menuju B30, dan berakhir di Seruni Point. Pembangunan kereta gantung tersebut, diharapkan mampu memperkuat sektor wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Baca juga: Museum Budaya Tengger penunjang wisata Gunung Bromo
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan kawasan wisata pendukung Bromo


"Mereka merekomendasikan dari B29, menuju B30, dan terakhir di Seruni Point," ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, pihaknya juga telah bertemu dengan Kementerian Pariwisata selaku koordinator pengembangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyiapkan peta jalan pengembangan Bromo Tengger Semeru.

"Apa yang sudah diinisiasi itu, tetap akan dikoordinasikan dengan daerah penyangga," ujar mantan Menteri Sosial tersebut.

Rencana pembangunan kereta gantung tersebut, merupakan salah satu opsi yang dipilih pemerintah untuk memudahkan akses bagi wisatawan menuju kawasan Bromo. Saat ini, untuk menuju Bromo wisatawan harus menggunakan jip dari titik-titik pemberangkatan tertentu.

Wisatawan membutuhkan waktu kurang lebih dua hingga tiga jam untuk menuju Gunung Bromo, tergantung titik keberangkatan mereka. Titik masuk ke Gunung Bromo terbagi dari empat wilayah yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang.

Sebagai catatan, pada 2019, berdasarkan data dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB- TNBTS), sepanjang 2019, jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 690.831 orang.

Dari jumlah total tersebut, sebanyak 669.422 orang merupakan wisatawan dalam negeri, sementara 21.409 lainnya merupakan wisatawan mancanegara. Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisatawan itu pada 2019, mencapai Rp22,86 miliar.


Baca juga: Emil jamin kereta gantung Bromo tidak ganggu keberlangsungan usaha
Baca juga: Pemkab Probolinggo buka titik wisata baru Bromo

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020