Tidak perlu evakuasi, itu diperkuat oleh 'statement' (pernyataan) Menteri Kesehatan juga hari ini bahwa tidak perlu evakuasi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istiyanto mengatakan tidak perlu melakukan evakuasi kepada warga di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, terkait ditemukannya sumber paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J di wilayah perumahan itu, karena dosis radiasi tidak mengancam signifikan dan saat ini sudah turun drastis.
"Tidak perlu evakuasi, itu diperkuat oleh 'statement' (pernyataan) Menteri Kesehatan juga hari ini bahwa tidak perlu evakuasi," kata Jazi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Selasa.
Pada saat awal ditemukan, katanya, paparan radiasi di area tanah kosong itu diukur sebesar 200 mikrosievert (mikroSv) per jam.
Pada Senin (18/02) sore, dosis radiasi di area itu menurun menjadi 28 mikrosv per jam karena dilakukan proses dekontaminasi. Dekontaminasi dilakukan untuk membersihkan wilayah itu dari paparan radiasi demi keselamatan warga.
Saat ini, katanya, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Bapeten dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus melakukan dekontaminasi dengan cara pengambilan atau pengerukan tanah yang diduga telah terkontaminasi dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi. Pengangkatan serpihan sumber radioaktif Cesium 137 juga sudah dilakukan.
Jazi Eko Istiyanto mengatakan Cesium 137 merupakan bahan radioaktif tunggal yang menjadi sumber paparan radiasi di lahan kosong tersebut, dan tidak ada bahan radioaktif lain ditemukan saat dilakukan deteksi dan penelusuran di wilayah itu.
Sementara itu Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan di area Perumahan Batan Indah itu ada sebanyak 21 rukun tetangga (RT) dengan hampir 1.000 kepala keluarga (KK). sebanyak 5.000-an warga tinggal di kompleks itu, yang mana sekitar 1.600-an merupakan anak-anak.
Airin berharap nilai paparan radiasi terus berkurang hingga akhirnya mencapai ambang batas normal.
Paparan radiasi pertama kali diketahui oleh sensor bahan radioaktif saat pihak Bapeten melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di Perumahan Batan Indah.
Kemudian, paparan radiasi itu dideteksi oleh unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS – MONA) yang dimiliki Bapeten sejak 2013 untuk keperluan kesiapsiagaan nuklir.
Pada 30-31 Januari 2020, Bapeten melakukan deteksi radioaktivitas di lingkungan Jabodetabek yang meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
Dari kegiatan itu, ditemukan adanya nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal di area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.
Hal itu dipastikan dengan melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut.
Baca juga: BAPETEN pastikan air tanah di Batan Indah tidak terkontaminasi
Baca juga: BAPETEN: Serpihan sumber radioaktif di lima titik telah diangkat
Baca juga: BAPETEN: Paparan radiasi di Serpong tidak akan meluas
Baca juga: Bapeten data pemilik bahan radioaktif Cesium 137
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020