Pertama, lakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Ahli kardiologi di Heart and Vascular Center, Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Bruce Andrus, seperti dikutip dari Insider, Selasa menuturkan serangan jantung biasanya menandakan ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Pada kebanyakan pasien akan ditemukan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes - yang semuanya berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung. Kemungkinan satu atau lebih dari faktor-faktor ini menyebabkan penumpukan plak di arteri, membatasi aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung.
Ahli kardiologi dari Providence Saint John's Health Center, Nicole Weinberg mengatakan, perawatan yang diberikan petugas medis akan fokus pada pembukaan arteri dan mengembalikan aliran darah ke jantung.
Baca juga: Gaya hidup sehat perpanjang harapan hidup hingga 14 tahun
Baca juga: Hindari jenis minuman ini kalau ingin berhenti merokok
Bagaimana memulihkan diri usai serangan jantung?
Setelah selamat dari selamat jantung, Anda harus fokus meningkatkan kesehatan jangka panjang. Serangan jantung bisa menyebabkan masalah jantung lebih lanjut dari waktu ke waktu, seperti gagal jantung.
Sekitar 20 persen pasien serangan jantung berusia 45 tahun dan lebih tua akan mengalami serangan jantung kedua dalam lima tahun.
Selain meresepkan obat-obatan, dokter juga akan fokus pada perbaikan gaya hidup untuk memperbaiki juga tekanan darah atau menurunkan kolesterol (jahat yang tinggi), antara lain berhenti merokok, makan makanan sehat berimbang, aktif, menurunkan berat badan, kelola tekanan darah, kontrol kolesterol dan gula darah.
Dampak emosional dari serangan jantung
Menurut Andrus, mengalami serangan jantung dapat berdampak besar pada kesehatan emosional dan mental penderitanya. Hal ini karena sebagian besar pasien menganggap ini refleksi tentang kematian mereka.
Ada pasien yang kembali ke rutinitas normal mereka dalam seminggu, namun ada juga orang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih.
Sekitar sepertiga pasien serangan jantung akan mengalami depresi selama pemulihan. Jika ini terjadi pada Anda, sebaiknya carilah perawatan profesional dari terapis, kata Andrus.
Anda juga bisa mempertimbangkan program rehabilitasi jantung, yang fokus pada peningkatan kesehatan jantung. Penelitian telah menunjukkan, orang yang berpartisipasi dalam program rehabilitasi jantung lebih kecil kemungkinannya meninggal karena penyakit jantung daripada orang yang pernah mengalami serangan jantung tetapi tidak berpartisipasi.
Baca juga: Khasiat buah naga untuk diabetes hingga jantung
Baca juga: KKP ingatkan konsumsi ikan bermanfaat sehatkan jantung
Baca juga: Manggis untuk kesehatan jantung hingga cegah kanker
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020