Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan akan pemberian stimulus atau intensif bagi industri pariwisata dampak wabah virus Corona akan dibahas dan diterapkan sesegera mungkin.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio setelah rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin, menjelaskan pihaknya berupaya untuk mengambil kebijakan yang komprehensif yang melibatkan Kementerian/Lembaga lain yang terkait dan tidak parsial.
Wishnutama juga menjelaskan, besaran perhitungan diskon juga masih belum ditetapkan antara 25-30 persen ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Likupang, Sulawesi Utara, Bintan, Batam, Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, dan destinasi wisata lainnya.
Baca juga: Presiden ingin insentif sektor pariwisata terkait wabah virus corona
“Minggu ini kita tetapkan. Karena besok kami rapat lanjutan. Pemberian intensif ini ke seluruh industri pariwisata tidak hanya maskapai saja. Kami akan koordinasi dengan kementerian terkait, agar diskon yang diberikan akan efektif sehingga memberikan dampak pariwisata juga serta menggerakan pariwisata nusantara juga, kami juga mengimbau K/L lain bisa menggelar rapat-rapat dan sebagainya di destinasi wisata,” katanya.
Wishnutama Kusubandio juga menjelaskan pemberian intensif juga berlaku bagi maskapai penerbangan, hal tersebut mendorong maskapai segera mengisi kekosongan slot penerbangan di sejumlah bandara.
“Itu juga salah satu yang kita lakukan. Misalnya memberikan diskon harga landing fee yang lebih murah. Atau harga fuel yang lebih murah atau kompetitif. Hal itu kita masih bahas. Ini banyak sekali komponen untuk menyelamatkan industri pariwisata kita,” katanya.
Baca juga: Kemenhub laporkan insentif penerbangan ke Presiden pekan depan
Sebelumnya Wishnutama juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan 33 maskapai yang beroperasi di Indonesia. Kemenparekraf berencana memberikan bantuan promosi dengan membuat “bundled package” penerbangan, akomodasi, dan atraksi dengan harga yang kompetitif, bekerja sama dengan Online Travel Agent (OTA) dan juga Travel Agent/Tour Operator (TA/TO). Selain itu juga memberikan bantuan promosi dengan skema “joint promotion”.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga membahas mengenai upaya pemerintah untuk mengatasi dampak wabah virus korona terhadap sektor pariwisata.
Salah satu upaya yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah adalah pemberian diskon atau insentif, baik untuk wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
"Diskon atau insentif bagi wisman yaitu 30 persen dari tarif riil. Tapi nanti kita putuskan, ini belum diputuskan. Mungkin kita beri waktu selama 3 bulan ke depan, untuk destinasi-destinasi yang nanti juga akan kita putuskan," jelasnya.
"Untuk destinasi wisata ke mana, termasuk di dalamnya juga diskon untuk wisatawan domestik atau wisnus yang bisa nanti kita berikan juga minus 30 persen dan mungkin bisa saja untuk travel bironya diberi diskon yang lebih misalnya 50 persen, sehingga betul-betul menggairahkan dunia wisata kita karena memang sekarang baru ada masalah karena virus korona," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020