Jakarta (ANTARA) - Victoria Beckham memilih gaun hitam yang dipasangkan dengan ikat pinggang ciri khasnya, serta sepatu bot chunky (hak sepatu yang tinggi namun tebal) setinggi paha untuk koleksi yang dikarakteristikkannya sebagai "pemberontak yang lembut" di London Fashion Week 2020, Minggu waktu setempat (16/2).

Mantan bintang pop Spice Girl yang kini menjadi desainer itu membuka acaranya dengan serangkaian gaun panjang hitam, sebelum memperkenalkan sepatu bot tinggi dengan desain warna putih, biru dan kotak-kotak, senada dengan koleksi busana terbarunya.

Baca juga: "Hand sanitizers" dan masker jadi aksesoris wajib di LFW 2020

Baca juga: London Fashion Week dibuka dengan peragaan busana untuk publik

Model memamerkan kreasi karya Victoria Beckham di pagelaran busana dalam rangkaian acara London Fashion Week 2020 pada Minggu (16/2) waktu setempat. (ANTARA/Reuters/Henry Nicholls)

Aneka blus berkerah tinggi dan besar dengan warna warni berani juga banyak dia tampilkan.

Pagelaran busana itu ditonton oleh suaminya David Beckham dan tiga dari empat anak mereka, serta sahabatnya Anna Wintour, editor majalah Vogue yang sangat berpengaruh.

Model memamerkan kreasi karya Victoria Beckham di pagelaran busana dalam rangkaian acara London Fashion Week 2020 pada Minggu (16/2) waktu setempat. (ANTARA/Reuters/Henry Nicholls)

Para model melangkah ke lantai kaca, yang mencerminkan lukisan klasik karya Rubens pada langit-langit gedung, serta lampu gantung yang megah.

Victoria, yang koleksinya pernah mendapatkan pujian para kritikus fesyen dan memenangkan penghargaan mode, mengatakan bahwa koleksinya untuk Musim Gugur/Musim Dingin 2020 adalah tentang sesuatu yang naluriah dan bersemangat.

Model memamerkan kreasi karya Victoria Beckham di pagelaran busana dalam rangkaian acara London Fashion Week 2020 pada Minggu (16/2) waktu setempat. (ANTARA/Reuters/Henry Nicholls)

"Saya sedang berpikir tentang ketegangan antara penyempurnaan dan pemberontakan," kata Victoria yang pernah dikenal sebagai "Posh Spice" pada era 1990-an.

"Saya ingin mengeksplorasi cara menghormati tradisi tetapi menantang hal yang konvensional. Menjadi subversif namun tetap canggih."

Baca juga: Victoria Beckham bangkrut?

Baca juga: Label fesyen Victoria Beckham tak laku, rugi miliaran rupiah

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020