Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, karena sentimen pasar tertekan oleh data pemerintah yang menunjukkan data Produk Domestik Bruto (PDB) lebih buruk dari yang diperkirakan untuk periode Oktober-Desember, menandai kontraksi pertama dalam lima kuartal.

Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Saham Tokyo (TSE) jatuh 335,01 poin atau 1,41 persen, dari tingkat penutupan Jumat (14/2/2020), menjadi diperdagangkan pada 23.352,58 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo, kehilangan 25,19 poin atau 1,48 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.677,68 poin.

Data menunjukkan ekonomi Jepang mengalami kontraksi pada laju tahunan 6,3 persen untuk periode Oktober-Desember, menyusut pada laju tercepat sejak kuartal kedua 2014.

Pukulan terhadap ekonomi terbesar ketiga di dunia itu datang di tengah kekhawatiran baru tentang kelemahan pada kuartal saat ini, karena Virus Corona merusak output dan pariwisata, memicu kekhawatiran Jepang mungkin berada di puncak resesi.

Saham-saham yang berhubungan dengan besi dan baja, transportasi udara serta produk logam paling banyak menurun pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

Baca juga: Sektor keuangan tekan pasar saham Australia dibuka turun

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020