"Saya apresiasi PMI Jateng yang memiliki pusat pendidikan pelatihan dan gudang regional. Serta PMI Kota Semarang yang telah mempunyai fasilitas markas dan gedung unit donor darah yang dilengkapi berbagai fasilitas, bahkan ini salah satu yang terbaik di Indonesia," kata Jusuf Kalla saat mengunjungi PMI Kota Semarang, Minggu.
Selain kesiapsiagaan bencana, ketersediaan darah menjadi salah satu prioritas pelayanan PMI. Jawa Tengah selalu aktif mendukung operasi pemulihan bencana dengan mengirimkan personel dan peralatannya. Selain itu, kebutuhan darah untuk masyarakat juga harus selalu tercukupi demi kemanusiaan.
Menurut Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 ini, mengingatkan PMI harus selalu siaga 24 jam dan di Indonesia, kata Markas hanya digunakan oleh TNI, Polri dan PMI oleh karena itu harus selalu siap melayani masyarakat. Personel PMI tidak hanya terikat jam kerja, namun harus selalu siap apabila dibutuhkan dalam berbagai situasi sama seperti anggota TNI dan Polri.
"Seluruh personel PMI mulai dari pengurus, staf, relawan maupun sukarelawan harus selalu siap dan siaga dalam memberikan berbagai bantuan dan pelayanan kepada masyarakat di Indonesia," tambahnya.
Sementara, Ketua PMI Jateng Imam Triyanto mengatakan pihaknya selalu aktif berkomunikasi dan berkoordinasi setiap waktu dengan PMI tingkat kabupaten maupun kota yang ada di Jateng untuk mengupdate situasi wilayah apabila terjadi bencana, termasuk kebutuhan darah.
Apabila ada suatu daerah tidak tersedia darah yang dibutuhkan masyarakat dan yang lain ada (stok berlebih), maka dapat dilakukan distribusi melalui jejaring antar UDD PMI untuk memenuhi permintaan.
Di tempat yang sama, Ketua PMI Kota Semarang Shofa Chasani mengatakan bahwa yang dilakukan PMI untuk masyarakat dilandasi rasa kemanusiaan. "In syaa Allah kami selalu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat termasuk pemenuhan darah saat membutuhkannya," katanya. (KR-ADR)
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020