Mereka telah melalui prosedur yang baik dan dilaksanakan dengan baik,Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Paranietharan memuji pemerintah Indonesia dalam penanganan warga negara Indonesia yang diobservasi di Natuna setelah dipulangkan dari Wuhan, China yang menjadi lokasi penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Pemerintah Indonesia sangat baik dalam menangani warganya yang dievakuasi dari China karena virus COVID-19," kata Paranietharan di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu.
Paranietharan ikut menjemput 285 warga negara Indonesia yang diobservasi di Natuna bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan melihat langsung penanganan observasi di sana.
Baca juga: Menkes: WNI yang diobservasi di Natuna dapat sertifikat kesehatan
Menurut Paranietharan, penanganan pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia yang diobservasi di Natuna sudah sesuai dengan rekomendasi dan protokol dari WHO.
"Mereka telah melalui prosedur yang baik dan dilaksanakan dengan baik. Mereka semua dalam keadaan sehat. Selamat kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian Kesehatan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan warga negara Indonesia dari Wuhan, China yang diobservasi di Natuna mendapatkan sertifikat kesehatan yang merupakan hasil pemeriksaan dan pemantauan selama observasi.
Baca juga: BNPB bekali biaya transportasi WNI dari Wuhan Rp1 juta per orang
"Semua dalam kondisi sehat, semua berbahagia. Sangat mengharukan karena mereka semua merasa bahagia mau bertemu keluarga dalam keadaan sehat," ujar Terawan.
Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsekal Pertama Jorry S Koloay mengatakan pesawat pertama yang membawa 100 orang mendarat pukul 15.20 WIB, pesawat kedua yang membawa 90 orang mendarat pukul 15.55 WIB dan pesawat ketiga membawa 95 orang mendarat pukul 16.00 WIB.
"Masih ada unsur pendukung yang berada di Natuna. Mereka akan dipulangkan besok," lanjut Jorry.
Baca juga: Warga Natuna antusiasme lepas WNI dari Wuhan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020