Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebagian struktur bangunan sebuah kondominium yang sedang dikerjakan di Taman Desa Coalition Kuala Lumpur, Malaysia, runtuh Jumat (14/2) petang mengakibatkan sejumlah pekerja jatuh dan terperangkap.
"Kami telah menerima panggilan darurat melalui telepon MERS 999 pada jam 15:47 sore seterusnya mengantar peralatan ke tempat kejadian," ujar Komandan Pusat Gerakan Operasi Kantor PMK dan Penyelamat Manusia Kuala Lumpur, Muhammad Ridhwan di Kuala Lumpur.
Dia mengatakan pihaknya mengirimkan tiga mesin FRT, dua buah ambulan Emergency Medical Rescue Services (EMRS), satu buah Aerial Ladder Platform (ALP), satu buah Isuzu Dmax RRV dan satu buah truk dengan kekuatan sebanyak 50 anggota.
"Pencarian korban dibantu oleh Unit K-9 sebanyak tujuh orang anggota, STORM-4 anggota, serta Unit Penyelamat Pemerintah Kota Kuala Lumpur sebanyak empat orang," katanya.
Dia mengatakan tiba di lokasi dijumpai terjadi runtuhan bangunan dalam pembangunan.
"Bangunan runtuh terjadi dari tingkat enam ke bawah dan tingkat satu menampung reruntuhan yang terjadi dari tingkat enam. Anggota telah menjumpai dua orang korban terperangkap dalam runtuhan bangunan tersebut," katanya.
Dia mengatakan seorang dari korban tersebut telah berhasil dibawa keluar oleh anggota bomba sedangkan seorang lagi masih terperangkap.
"Anggota mengalami kesukaran untuk menyelamatkan korban karena keadaan bangunan tidak stabil dan masih terjadi runtuhan-runtuhan kecil. Jumlah korban belum dapat dipastikan. Anggota sekarang masih melakukan pencarian dan penyelamatan dibantu oleh unit K-9," katanya.
Sebuah video yang beredar ada pekerja yang memanggil temannya di lokasi kejadian dengan Bahasa Jawa namun belum ada kepastian korbannya WNI atau bukan.
Menurut informasi bangunan tersebut merupakan kondominium "The Address" yang dibangun oleh Maxim Holdings Sdn Bhd dan rencananya mempunyai tiga menara dengan 30 tingkat.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020