Kalau harga rendah ditambah permintaan yang rendah... maka dikhawatirkan pada 2020 ekspor karet Sumatera Utara juga melemah
Medan (ANTARA) - Volume ekspor karet Sumatera Utara pada Januari 2020 mengalami peningkatan 5,76 persen atau menjadi 35.618 ton karena naiknya permintaan.
"Pada Januari 2019, volume ekspor karet masih sebesar 33.679 ton," ujar Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara Edy Irwansyah di Medan, Jumat.
Bila dibandingkan Desember 2019, ekspor karet pada Januari 2020 itu juga naik 3,68 persen.
Kenaikan ekspor karet itu menggembirakan, meski peningkatan volume ekspor pada Januari 2020 itu belum dapat menggambarkan kinerja ekspor Sumatera Utara akan baik hingga akhir tahun.
Baca juga: Gapkindo sebut harga karet menguat didorong kenaikan minyak mentah
Apalagi, katanya, ada beberapa faktor yang dikhawatirkan mempengaruhi ekspor karet, mulai dari terjadinya kesulitan bahan baku yang semakin dirasakan sehingga pabrik mengurangi jam dan hari kerja.
Selain itu ada kecenderungan harga karet di pasar internasional bertahan rendah, sehingga berdampak pada harga di pasar lokal rendah pula. Hal itu dikhawatirkan akan membuat petani semakin enggan merawat tanaman karet mereka.
Baca juga: Produksi karet diprediksi turun, akibat musim gugur daun
Bahkan sebagian petani menebang pohon karet mereka dan mengkonversinya ke komoditas lain.
"Kalau harga rendah ditambah permintaan yang rendah seperti dari China karena terdampak wabah Virus Corona, maka dikhawatirkan pada 2020 ekspor karet Sumatera Utara juga melemah seperti 2019," ujar Edy
Pada tahun 2019, volume ekspor karet Sumut turun 10,18 persen dibandingkan 2018 atau menjadi 410.072 ton.
Baca juga: Volume ekspor karet alam Sumut turun 10 persen
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020