Amsterdam (ANTARA) - Peretas Iran yang didukung oleh pemerintah menargetkan universitas di Eropa, Amerika Serikat dan juga Australia dalam beberapa bulan belakangan, seperti yang ditemukan oleh perusahaan konsultansi PricewaterhouseCoopers.

Temuan itu dilaporkan oleh lembaga penyiar Belanda NOS pada Jumat.

Tak diketahui pasti apakah upaya untuk merusak sistem komputer, termasuk sistem dari tiga universitas Belanda, berhasil.

Baca juga: Peretas siarkan data pribadi politikus Jerman
Baca juga: Pengamanan data dari serangan siber dinilai minim

Para peretas sedang berupaya mencuri literatur akademis dan bahan pelajaran untuk digunakan di sekolah-sekolah Iran, kata NOS, mengutip spesialis keamanan siber PricewaterhouseCoopers, Gerwin Naber.

Hubungan diplomatik Belanda dan Iran sudah lama merenggang sejak Belanda menuding Teheran merencanakan dua pembunuhan di negara tersebut, yang memicu sanksi baru Uni Eropa terhadap Teheran tahun lalu.

Teheran membantah keterlibatannya dalam penembakan dua pembangkang Iran di Belanda.

Sumber: Reuters

Baca juga: Microsoft ungkap peretas terkait Korut curi data rahasia
Baca juga: Microsoft: Peretas yang terkait Rusia targetkan organisasi olah raga

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020