Maka periode observasi sekaligus pembatasan kontak ini diakhiri, dan mereka boleh beraktivitas seperti biasa

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Kepri memastikan tujuh warga setempat yang menjalani masa observasi sejak tanggal 9 hingga 13 Februari 2020 dinyatakan negatif dari wabah virus corona.

Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam di Tanjungpinang Jumat menyatakan ke tujuh WNI yang terdiri satu keluarga tersebut sebelumnya diobservasi di kediaman mereka di Perumahan Pondok Gurindam, Kilometer 7, Tanjungpinang.

Baca juga: Presiden pastikan WNI yang telah menjalani observasi di Natuna sehat

Ia menyebutkan dari hasil pemeriksaan menunjukkan semuanya sehat di mana tidak ada demam, batuk maupun sesak nafas. Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan sputum/orofaring dan nasofaring ke tujuhnya juga diinformasikan negatif.

"Maka periode observasi sekaligus pembatasan kontak ini diakhiri, dan mereka boleh beraktivitas seperti biasa," ujar Rustam.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai sediakan 48 unit "hand sanitizer" untuk penumpang

Kendati demikian, lanjut dia, pola hidup bersih dan sehat tetap harus dilanjutkan, apalagi kasus virus corona saat ini telah menjangkiti tidak kurang dari 40.000 penduduk dunia dan menyebabkan kematian tidak kurang dari 1.100 jiwa serta sebarannya sudah melebihi 25 negara.

Baca juga: Besok warga Natuna akan lepas WNI yang telah diobservasi kesehatannya

Lanjutnya, Tanjungpinang juga perlu waspada, mengingat negara-negara tetangga semuanya sudah teridentifikasi tertular virus corona ini, sehingga potensi Indonesia, khususnya Tanjungpinang yang berada di daerah perbatasan sangat berpotensi untuk tertular.

Maka itu, Rustam mengharapkan warga senantiasa mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin melakukan aktifitas fisik, beristirahat yang cukup, menghindari kerumunan orang ramai, memakai masker saat di keramaian atau saat sedang batuk/flu, dan sering mencuci tangan pakai sabun.

"Memantau suhu tubuh secara berkala serta segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika merasa sakit, merupakan upaya pencegahan yang harus terus dilakukan," tutur Rustam.

Pewarta: Ogen
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020