Siak (ANTARA) - Sam Bimbo, musisi legendaris yang juga dikenal sebagai orang yang menaruh perhatian pada lingkungan, menilai kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau harusnya tidak boleh terjadi karena alam adalah amanat Tuhan yang harus dijaga.
"Jangan banyak kebakaran lagi, mau itu untuk lahan atau pun perumahan itu tidak bagus. Balik lagi ke masyarakat sendiri dan aparat harus jaga, itu amanat Tuhan," katanya saat berada di Kantor Bupati Siak, Kamis.
Dia mengatakan agama Islam itu adalah agama rahmatan lil alamin, bukan Lil muslimin. Jadi lanjutnya bukan hanya untuk manusia saja, tapi juga alam, binatang dan lainnya.
Artinya, kata dia, jagalah alam itu karena tak ada juga dalam Al Qur'an bahwa alam itu boleh dihancurkan. Oleh karena itu, manusia harus kembali lagi kepada manajemen kehidupan yang sudah disampaikan Tuhan.
Baca juga: Helikopter bom air turut padamkan kebakaran lahan di Siak
Baca juga: Siak sudah tetapkan status siaga darurat karhutla
Baca juga: Warga Siak-Riau resah ternak sapinya dimangsa harimau
Meskipun begitu, dia mengagumi sungai-sungai yang ada di Riau, seperti Sungai Siak yang menurutnya masih bagus. Berbeda dengan kampung halamannya di Bandung dimana sungainya pernah diakui di Paris sebagai sungai dengan sampah terbesar dunia.
"Itu kan malu-maluin, kita harus biasakan diri seperti orang di Siak ke sungai ngopi, ngerokok, jangan buang air besar. Buangnya harus di tempat khusus. Seperti sekarang Ini Siak bagus, tak tahu 5-10 tahun lagi, mudah-mudahan tambah bagus lagi, di Bandung sudah tak ada," ceritanya.
Dia mengakui, dari tahun 1980-an sudah kecewa pada kampungnya dan menilai di sanalah yang paling rusak. Dia kecewa juga karena menilai pejabatnya mafia, tak mengerti lingkungan. "Bayangkan itu trotoar dipakai jualan," katanya.
Sam Bimbo hadir di Siak pada peluncuran Siak Siaga Call Center 112, Siak Live Room, Call Video, dan Center Conference. Dia datang bersama Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi, Prof. Dr. Ahmad M Ramli.
Dalam kesempatan itu, dia juga sempat bernyanyi di depan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Siak dan instansi vertikal setempat. Dibawakannya lagu Sajadah panjang dan tembang bertema lingkungan berjudul Bumiku Nusantara.
"Saya penggembira saja bersama Dirjen, kalau ada acara kita selingan supaya suasana tidak serius," ungkapnya santai.*
Baca juga: Polisi ringkus dua pelaku pembakaran lahan di Siak
Baca juga: BBKSDA Riau tertibkan gubuk perambah di lokasi karhutla GSK
Baca juga: Polres Siak amankan karyawan BUMN diduga pembakar lahan
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020