"Gila sih, gue berasa jadi orang paling beruntung, karena memang enggak semudah itu buat naik pesawat tempur, sipil aja enggak bisa dan gue terbang satu jam, rasanya menyenangkan," ujar Deva dalam jumpa pers film "Serigala Langit" di Jakarta, Kamis.
Dalam film tersebut, Deva berperan sebagai Gadhing Baskara, seorang pilot tempur baru di Skadron Serigala Langit. Deva pun diberi kesempatan untuk menjajal terbang dengan pesawat tempur yang biasa digunakan oleh TNI AU untuk menjaga wilayah Indonesia.
Bagi pemain film "Ghost Writer" itu, pengalaman syuting "Serigala Langit" sangat menyenangkan dan tidak didapatkan pada film lain. Dia pun tidak merasakan kesulitan sama sekali.
"Kesulitan selama syuting lebih ke teknis sih, secara cuaca 35 derajat lebih karena kita syuting di landasan jadi emang panas banget. Kita juga kan syuting di dalam keluarga besar TNI AU jadi kita enggak bisa seenaknya," kata Deva.
Baca juga: Jelang Lebaran, Deva Mahendra rindu hidangan Makassar
Baca juga: Cara Deva Mahendra hidupkan karakter dalam film
"Jadi kita enggak bisa dateng dengan baju sesuka hati, pakai celana pendek. Jadi bukan kesulitan sih tapi lebih membedakan dengan syuting film yang lain," lanjutnya.
Saat latihan terbang, awalnya Deva merasa takut. Namun karena didampingi oleh seseorang yang sudah berpengalaman, dia pun menjadi percaya diri duduk di bangku pesawat tempur.
"Deg-degan lebih takut pas gue mau terbang, gue mikirnya gimana nanti pas terbang terus gue dan takut minta turun. Gue cuma mikir bahwa pilot-pilot ini profesional, yang nerbangin gue komandan Skadron. Gue mikir enggak mungkinlah dia nyelakain kita. Jadi gue berani aja," jelas pemain film "Sabtu Bersama Bapak" itu.
Baca juga: Film "Serigala Langit" angkat kehidupan TNI AU
Baca juga: Deva Mahenra cedera saat syuting di hutan lereng Merapi
Baca juga: Deva Mahenra canggung berperan jadi guru agama
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020