karena sejak datang mereka sehat untuk apa lagi ditahan-tahan,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memastikan WNI dari China yang diobservasi kesehatannya di Natuna Kepulauan Riau dalam kondisi sehat untuk kembali ke masyarakat yang rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu 15 Februari 2020.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto dalam sambungan video kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan pemerintah tetap berpedoman pada masa karantina selama 14 hari sesuai ketentuan WHO untuk memulangkan WNI pada Sabtu (15/2).

Hal tersebut disampaikannya lantaran ada pendapat baru yang menyebutkan masa inkubasi virus COVID-19 menjadi 24 hari.

"Pedoman kita tetap 14 hari dan saya yakin mereka masih sehat, karena sejak datang mereka sehat untuk apa lagi ditahan-tahan," kata Yurianto.

Dia juga menjelaskan pemerintah telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah domisili para WNI yang dikarantina untuk menyampaikan informasi dan promosi kesehatan terkait virus COVID-19.

Baca juga: Dua mahasiswa pilih tak kembali ke Aceh usai observasi di Natuna

Yurianto mengatakan upaya sosialisasi tersebut telah dilakukan ke setiap daerah di 30 provinsi yang menjadi asal daerah para WNI sejak hari pertama masa karantina.

Harapannya, kata Yurianto, agar masyarakat bisa menerima kepulangan WNI yang selesai dikarantina dan tidak ada penolakan seperti yang sempat terjadi di Natuna.

Sebelumnya peneliti senior dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H Muljono juga mengatakan kecil kemungkinan sebanyak 238 WNI yang dikarantina di Natuna terinfeksi virus COVID-19.

Dia meyakini apabila ratusan WNI tersebut tetap dalam kondisi sehat hingga saat ini dan tidak menimbulkan gejala, David menilai relatif lebih aman.

Para WNI yang dalam masa observasi kesehatan di Natuna akan melakukan pemeriksaan kesehatan terakhirnya pada Sabtu (15/2) pagi dan akan dipulangkan dari Natuna ke Jakarta pada siang harinya.

Baca juga: Komisi IX berharap tak ada diskriminasi bagi WNI yang diobservasi

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020