Natuna (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning berharap tidak ada perilaku diskriminatif kepada WNI yang telah menjalani proses observasi pascaevakuasi dari Hubei, China.

“Yang penting semua menjaga kesehatan dan tidak ada diskriminasi penyakit. Tidak boleh juga mereka menjadi komunitas sendiri dan menjadi stigma, itu yang bahaya,” ujar Ribka di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis.

Anggota Komisi IX berambut pendek yang akrab dipanggil Ning itu khawatir para WNI yang telah diobservasi juga mendapat penolakan dari warga di kampung halamannya.

Baca juga: Pemulangan WNI di Natuna dijadwalkan 15 Februari

“Jadi nanti mereka jadi kumpul cuma mereka saja. Trus nanti mereka pulang yang bahaya lagi tiba-tiba ada yang meninggal gara-gara flu dan disebut ini gara-gara dia pulang,” kata Ning.

Komisi IX juga meminta masyarakat berhenti menyebarkan hoaks terkait virus corona, terlebih menurutnya kini hoaks mengenai flu burung dan flu babi juga banyak beredar di masyarakat.

Ning beserta sejumlah anggota Komisi IX DPR RI bertolak ke Natuna dari Jakarta pada Kamis pagi bersama rombongan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Baca juga: Dua mahasiswa pilih tak kembali ke Aceh usai observasi di Natuna

Komisi IX dan Menkes turut mendampingi Panglima TNI dan Kapolri meninjau posko bakti kesehatan yang terletak di desa Pring dan Penagi.

Sedangkan 285 WNI akan menyelesaikan masa observasi pada Sabtu, 15 Februari pukul 12.00 WIB. Setelah dibolehkan keluar dari tempat observasi, WNI tersebut rencananya akan dilepas dengan tradisi khas Natuna dan dibawa ke Lanud Halim Perdanakusuma untuk kembali berkumpul bersama keluarga.

Baca juga: WNI yang telah menjalani observasi di Natuna akan dilepas secara adat

WNI dari Wuhan sehat, warga Natuna diimbau beraktivitas biasa

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020