pasien masih dalam batas normal
Saumlaki (ANTARA) - BN (19) seorang warga desa Sifnana, kecamatan Tanimbar Selatan, kabupaten Kepulauan Tanimbar, provinsi Maluku diduga terjangkit virus Corona, setelah diperiksa tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. PP. Magretti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa dikonfirmasi di Saumlaki, Kamis, menjelaskan, pasien dilaporkan mengeluh karena batuk, mengalami sakit tulang belakang dan sesak nafas.
BN adalah WNI yang baru saja kembali dari Malaysia melalui Medan pada tanggal 7 Februari 2020.
Baca juga: Peneliti pernah umumkan virus corona kelelawar menular manusia di 2017
Baca juga: Eijkman: Kehati-hatian meningkat, cegah korban COVID-19 bertambah
"Atas laporan ini, tim kami langsung diterjunkan ke rumahnya di Sifnana dan membawa dia ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur penanganannya," kata Tomasoa.
Dalam penanganan awal, tim medis telah mengambil spesimen awal seperti usapan dari kerongkongan atau lendir dan akan dikirim ke Surabaya untuk diteliti.
Selama menanti hasil penelitian tim dokter di Surabaya, pasien masih akan dikarantina di ruangan isolasi VIP RSUD Magretti selama 14 hari dan akan dipulangkan jika hasilnya membuktikan bahwa BN tidak terinfeksi virus corona.
Baca juga: Menparekraf sebut potensi kerugian akibat virus corona Rp38,2 triliun
Baca juga: Kominfo identifikasi 86 hoaks virus corona
Keterangan yang diperoleh oleh tim Dinkes dari BN menyebutkan bahwa saat di Malaysia, ada temannya di asrama yang terinfeksi virus corona dan dirinya sempat dikarantina bersama rekan-rekannya untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. Setelah dinyatakan bebas virus, dirinya dipulangkan ke Indonesia melalui Medan.
Setelah pemeriksaan dilakukan, pihak RSUD memberikan keterangan pers kepada wartawan yang hadir.
"Hasil pemeriksaan fisik oleh dr. Novita Tilukay menyebutkan bahwa pasien masih dalam batas normal dan belum ada indikasi lain. Harusnya dokter melanjutkan dengan pemeriksaan sputum atau pemeriksaan dahak" kata dr. Fulfully Ch. Nuniary, Direktur RSUD Dr.PP Magretti.
Baca juga: Kecil kemungkinan WNI yang diobservasi di Natuna terinfeksi COVID-19
Baca juga: Seluruh WNI di kapal pesiar Diamond Cruise dinyatakan sehat
Fulfully memastikan bahwa keluhan sesak nafas yang dilaporkan awal tidak terbukti karena setelah pemeriksaan, dokter memastikan bahwa BN tidak mengalami sesak nafas. BN diajak untuk menceritakan riwayat sakitnya, dimana yang paling dikeluhkan adalah sakit tulang belakang.
"Besok kami akan minta alat dari Ambon untuk pengiriman Sputum ke Surabaya. Kita akan menunggu hasil laboratorium. Jika dalam pemeriksaan laboratorium dan ditemukan virus corona baru pasien bisa dinyatakan positif terjangkit virus corona" bebernya.
Fulfully menambahkan, saat ini pihaknya masih mencurigai pasien dengan keadaan yang mengeluh sesak nafas. Hal ini patut dicurigai karena ada korelasinya dengan kasus corona.
Baca juga: Lembaga Eijkman: Indonesia mampu deteksi virus corona
Baca juga: Sabang akan tunda kedatangan kapal pesiar, antisipasi Virus Corona
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020