"Belum tentu (bertanding), kan, saya juga ga tahu (Filipina dan Korea datang), kalau datang hari pertama di cek panas ditahan seminggu bagaimana? Ini kan bukan masalah Filipina, bukan masalah Indonesia, bukan masalah FIBA, tapi seluruh dunia," ujar Ketua PP Perbasi Danny Kosasih di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jadwal kualifikasi FIBA Asia ditunda, Indonesia lega tapi waspada
Dalam Kualifikasi Piala FIBA Asia sesi pertama pada 21 hingga 23 Februari di Jakarta, Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Filipina, Thailand dan Korea Selatan.
Namun, akibat adanya wabah virus Corona, sejumlah negara mengeluarkan travel warning ke luar atau dalam negeri untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk Filipina.
Melihat kondisi itu, Perbasi tak bisa bertindak lebih jauh dan menunggu keputusan dari FIBA untuk menentukan secepat-secepatnya status penyelenggaraan.
Baca juga: Indonesia ajukan BritAma Arena kandang kualifikasi Piala FIBA Asia
Baca juga: Jadwal kualifikasi FIBA Asia, Indonesia jamu Korsel
Apabila diputuskan untuk batal, Perbasi meminta agar pengumumannya tidak mendadak. Terlebih federasi telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk persiapan penyelenggaraan.
"Jika ingin dibatalkan cepat-cepat. Saya tunggu saja dari mereka karena FIBA pun sedang rapat. Kalau saya tidak bisa bergerak apa-apa, tapi jangan sampai juga kurang dari dua hari baru ada keputusannya," kata dia.
Baca juga: Indonesia gabung Grup A Kualifikasi Piala FIBA Asia
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020