“Berdasarkan statistik yang ada, penyebab kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh manusia diperkirakan mencapai 99 persen. Titik berat kita saat ini adalah menentang, agar tidak terjadi kebakaran hutan-lahan Untuk itu diperlukan konsep pencegahan yang baik dan benar,” kata Aswardi dalam keterangan tertulisnya diterima di Meulaboh, Rabu (12/2).
Menurutnya, saat ini TNI AD mendapatkan tugas membantu pencegahan bakar hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Penanganan kebakaran hutan dan lahan ini bukan hanya menjadi tanggungjawab TNI/Kepolisian Indonesia saja, akan tetapi dilakukan secara bersama-sama antara TNI/Polri, pemerintah daerah dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang ada.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang meluas dan berdampak besar khususnya di wilayah jajaran Korem 012/Teuku Umar di Aceh, Danrem Aswardi menghimbau masyarakat untuk tidak membakar hutan, kebun atau pun lahan.
“Imbauan ini bukan tanpa alasan karena kawasan Aceh khususnya wilayah pantai Barat Selatan Aceh saat sedang dilanda musim kemarau yang sangat rentan timbulnya kebakaran hutan dan lahan,” kata danrem menambahkan.
Saat ini, kata dia, sebagian besar wilayah Aceha sedang dilanda musim kemarau. Kondisi seperti ini sangat rentan akan timbulnya kebakaran lahan dan ia mengajak komponen masyarakat agar melakukan antispasi dan cegah bersama-sama.
Ia juga meminta jajaran TNI AD untuk memprioritaskan pencegahan.
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kegiatan patroli terpadu untuk melihat potensi munculnya titik panas di sejumlah wilayah dalam area pemantauan, prioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu, deteksi dini, sehingga kondisi harian di lapangan selalu terpantau.
Ia memerintahkan kepada setiap komandan distrik militer di jajaran Korem 12/Teuku Umar agar segera tanggap apabila menemukan titik api kecil agar segera dicegah, serta mengingatkan agar tidak meremehkan adanya titik panas yang muncul di sejumlah wilayah khususnya di pantai barat selatan Aceh, pintanya.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020