Penjaga pintu air bendung Katulampa, Andi Sudirman mengingatkan, agar warga yang tinggal di sepanjang bantaran kali Ciliwung dari Bogor hingga Jakarta untuk untuk bersiaga mengantisipasi kemungkinan datangnya banjir.
"Dengan ketinggian permukaan air 160 cm, debit air yang mengalir sekitar 300.000 meter kubik per detik. Air mengalir melalui kali Ciliwung dari Bogor ke Jakarta sekitar 10 hingga 12 jam," kata Andi Sudirman, di Bogor, Selasa.
Menurut Andi, permukaan air di bendung Katulampa naik tajam, dari 50 cm pada pukul 07.00 menjadi 160 cm pada 10.00, setelah terjadi hujan deras di Bogor dan sekitarnya, terutama di kawasan Puncak, sejak subuh hingga pukul 10.00.
Sehari sebelumnya, Senin (12/1) pagi hingga sore, juga turun hujan gerimis di Bogor dan sekitarnya yang menyebabkan permukaan air di bendung Katulampa naik dari 40 cm pada pukul 14.00 menjadi 80 cm pada pukul 20.00, namun turun lagi menjadi 50 cm pada Senin pagi.
"Permukaan air 160 cm adalah yang tertinggi pada hari ini, setelah itu berangsur-angsur turun," katanya.
Permukaan air di bendung Katulampa pada pukul 12.00 turun menjadi 140 cm, pada pukul 14.00 turun menjadi 110 cm, dan pada pukul 16.00 turun menjadi 90 cm.
"Pada ketinggian 81 cm hingga 100 cm pada kondisi waspada," katanya.
Menurut dia, cuaca Kota Bogor pada Selasa petang masih mendung, tapi diperkirakan hingga malam sudah tidak turun hujan di kawasan Puncak.
"Kemungkinan permukaan air di bendung Katulampa naik lagi, sudah kecil," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009