Jakarta (ANTARA) - Keributan yang mengganggu kenyamanan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/2), dipicu perseteruan antarpenjual tiket pada perusahaan otobus (PO).
"Kami luruskan informasi yang beredar, bahwa keributan di Terminal Kampung Rambutan tidak ada kaitan dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), tapi rebutan penumpang PO," ujar Kasat Reskrim Polresto Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo di Jakarta, Rabu siang.
Berdasarkan laporan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Ciracas, kata Hery, peristiwa terjadi pada pukul 01.00 WIB di zona PO Terminal Kampung Rambutan. Kejadian berawal saat PO ALS mendapatkan delapan penumpang tujuan Pekalongan, Jawa Tengah.
"Namun saat penumpang sampai di loket PO ALS, tidak ada kesepakatan harga sehingga penumpang tersebut diambil oleh PO Setia Negara dengan ongkos Rp100.000 per orang," kata Hery.
Baca juga: Pria berseragam petugas kebersihan mencuri sepatu di Kampung Rambutan
Kemudian salah satu karyawan PO ALS meminta komisi kepada PO Setia Negara Rp10.000 per orang, tapi permintaan tersebut tidak diberikan oleh PO Setia Negara.
"Lalu terjadi perkelahian antara PO ALS dan PO Setia Negara yang menyebabkan karyawan PO Setia Negara atas nama Joel D Saputra Simatupang (22) mengalami luka," katanya.
Joel menderita luka di pelipis bagian kanan akibat dipukul menggunakan bangku lipat oleh karyawan PO ALS bernama Chandra.
Baca juga: Pasien posko kesehatan Kampung Rambutan didominasi lansia
Melihat rekannya dianiaya, korban Rahmat Hidayat (25) mencoba membantu Joel yang dikeroyok sehingga menjadi sasaran pemukulan dari pelaku. "Korban juga mengalami luka pada tengkuk belakang dan luka pada perut," katanya.
Kedua korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum. "Pelaku dan korban sempat membawa-bawa salah satu nama ormas, tapi itu tidak terjadi," katanya.
Saat ini pelaku sedang dalam proses pemeriksaan polisi di Mapolsek Ciracas.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020