"Kami berkomitmen bahwa Kodam XII/Tanjungpura beserta jajaran TNI Kalbar mendukung upaya pencegahan, pemberantasan, segala bentuk pungli di wilayah Kalbar," kata Muhammad Nur Rahmad di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, penghargaan yang diraih UPP (Unit Pemberantasan Pungli) Kalbar pada tahun 2019, telah mendapat predikat pertama nasional untuk pokja intelijen, dan pokja pencegahan mendapat peringkat kedua secara nasional.
Sehingga, menurut dia, apa yang sudah diraih tersebut, patut menjadi penyemangat lagi dalam menciptakan Kalbar bebas pungli.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji targetkan Kalbar bebas pungli
Sementara itu, mantan Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono juga menyatakan, ucapan selamat kepada UPP Kalbar tahun 2019, yang telah memperoleh peringkat pertama melalui pokja inteljen dan peringkat kedua melalui pokja (kelompok kerja) pencegahan.
"Apresiasi ini merupakan komitmen kita dalam pemberantasan korupsi dan praktik-praktik pungli di Kalbar, sehingga wilayah Kalbar bisa berkompetisi dengan wilayah lainnya, sehingga mari kita stop pungli di Kalbar," katanya.
Sehingga, menurut dia, apresiasi dan penghargaan yang telah diraih UPP Kalbar perlu dijadikan modal dasar sebagai tolak ukur dan motivasi kerja agar lebih semangat dalam melaksanakan tugas dengan profesional dan penuh rasa tanggung jawab sehingga dapat mewujudkan situasi kehidupan masyarakat yang bebas pungli dan meningkatkan wibawa hukum untuk mewujudkan Indonesia maju.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga menyatakan, apresiasinya atas kinerja tim saber pungli yang sangat luar biasa, artinya bekerjanya sudah sangat baik, tapi untuk kedepannya agar Kalbar ini bebas pungli harus ditingkatkan lagi dan adanya keseriusan dari semua pihak.
Ia juga mengatakan pekerjanya yang sudah sangat baik itu, agar kedepannya harus terus ditingkatkan, dan harus ada keseriusan dari kalangan masyarakat, untuk membebaskan Kalbar dari pungli.
Baca juga: PGRI Kalbar ingatkan sekolah stop pungli
Baca juga: Polda Kalbar nyatakan siap sapu bersih pungli
Pewarta: Andilala dan Tim Magang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020