Jakarta (ANTARA) - Globalgate Entertainment produser dan pemodal film dan televisi dalam bahasa lokal yang bersinergi dengan produsen konten terdepan dunia, Lionsgate, hari ini mengumumkan menambahkan Falcon Pictures (Indonesia) ke dalam konsorsium 14 mitra produksi dan distribusi dominan di seluruh dunia.
"Kami menantikan untuk memperluas kiprah Globalgate di Asia Tenggara bersama Falcon sambil terus bekerja sama erat dengan mitra konsorsium kami di seluruh dunia," kata William Pfeiffer, Presiden Eksekutif dan salah satu pendiri Globalgate dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Baca juga: "Dilan 1991" kembali pecahkan rekor, begini tanggapan sutradara
Mitra Globalgate lainnya adalah Televisa, TF1, Nordisk, Tobis, Rai, Kadokawa, Lotte, TME, Paris Filmes, CineColombia/Dynamo, Belga dan Viva Communications.
Dalam beberapa tahun terakhir, Falcon mengklaim mampu menguasai 25 persen dari box office lokal lewat sederet film seperti "Warkop DKI Reborn 1", "Dilan 1990", dan "Dilan 1991".
Sejak dicabutnya larangan investasi asing tahun 2016, jumlah layar bioskop di Indonesia telah melonjak dua kali lipat melebihi 2000 layar, dan diperkirakan akan bertambah dua kali lipat lagi dalam waktu dekat.
Baca juga: "Dilan 1991" dapatkan dua rekor MURI sekaligus
Indonesia memproduksi lebih dari 130 film layar lebar per tahunnya, dan pangsa pasar film lokal telah naik menjadi 38 persen. Dengan peluncuran berbagai layanan streaming menonton film lokal maupun internasional di Indonesia, pertumbuhan produksi konten beserta pendapatan terkaitnya akan meningkat.
"Dengan terkoneksi kepada para pemikir yang hebat dan pengisah yang indah, Falcon berharap untuk meningkatkan output kontennya di Indonesia dan menyebarkan cerita-ceritanya ke seluruh dunia," kata H.B. Naveen, Direktur Eksekutif sekaligus pendiri Falcon Pictures.
Falcon Pictures adalah rumah produksi dan distribusi yang didirikan pada 2010 oleh H.B. Naveen.
Baca juga: Falcon beri bocoran film "Teman Tapi Menikah 2"
Baca juga: Tora terharu masih diterima di "Warkop DKI Reborn"
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020