Madiun (ANTARA) - Sejumlah wartawan di Madiun, Jawa Timur bersama dengan jajaran Polres Madiun sepakat melawan berita bohong atau hoaks yang marak beredar seiring dengan tingginya kebutuhan informasi oleh masyarakat saat ini.

Kebulatan tekad untuk membasmi hoaks tersebut diwujudkan dalam kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) silaturahmi Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono bersama wartawan Madiun dengan tema "Sinergitas Polri dan Pers Perangi Hoaks".

"Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020," ujar AKBP Ruruh Wicaksono dalam sambutannya di sela kegiatan tersebut di Mapolres Madiun, Selasa malam.

Menurut dia, hoaks harus dilawan dan diperangi. Hal itu karena hoaks berdampak menurunkan reputasi pihak yang dirugikan, menguntungkan pihak terntu, memicu perpecahan bangsa, dan membuat fakta yang tidak lagi bisa dipercaya.

"Dunia internet saat ini sudah sangat berkembang, khususnya di media sosial. Hal itu bisa digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa dengan cara menginformasikan berita bohong. Maka dari itu, kepolisian siap menindak tegas para penyebar hoaks yang merugikan banyak pihak," kata Ruruh.

Pihaknya memberi contoh kasus hoaks yang hangat terjadi di wilayah hukumnya. Yakni dugaan bakso mengandung daging tikus yang sempat viral. Kasus itu melanda penjual bakso yang ada di Kecamatan Pilangkenceng.

Akibat hoaks tersebut masyarakat menjadi kacau dan pemilik warung bakso mengalami kerugian, baik dari segi mental maupun material. Beruntung kasusnya telah selesai setelah hasil uji laboratorium kandungan daging bakso keluar.

Karenanya, lanjut Ruruh, Hari Pers Nasional hendaknya menjadi momentum yang mengingatkan para jurnalis dan institusi pers agar produk jurnalistik tetap menjadi acuan masyarakat dalam melawan hoaks.

Baca juga: Wartawan Probolinggo peringati HPN dengan upacara bendera
Baca juga: Polres Jakarta Utara dan jurnalis rayakan HPN 2020

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madiun Siswowidodo mengatakan peran media massa, baik media daring, telivisi, radio, dan cetak, sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Hoaks tidak hanya berupa tulisan maupun lisan, namun juga bisa berupa foto. Maka dari itu kita berharap dengan sinergi seperti ini untuk bisa mengantisipasi dan memberantas hoaks," kata Siswowidodo.

Kegiatan yang diinisiasi oleh PWI Madiun itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berita bohong atau hoaks, terutama di media sosial.

Selain AKBP Ruruh Wicaksono dan Siswowidodo, hadir pula sebagai narasumber Dr Nunik Hariyani yang juga menjabat sebagai dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universita Merdeka Madiun.

Hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut para wartawan berbagai media massa di Madiun, jajaran Polres Madiun, dan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Madiun.

Acara juga diwarnai dengan penyampaian ucapan selamat HPN tahun 2020 oleh Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada Ketua PWI Madiun Siswowidodo sebagai wujud kepedulian Polres Madiun kepada para wartawan selaku mitra kepolisian.

Baca juga: Dewan Pers: Insan pers harus berprestasi agar bertahan di era digital
Baca juga: Dewan Pers ingatkan pers jangan tergelincir di persaingan ruang siber

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020