tadi pagi sudah dijemput rekannya untuk ke Losari

Cirebon (ANTARA) - Warga China, XC, yang dicurigai terinfeksi virus corona ternyata setelah didiagnosa hanya mengidap radang tenggorokan atau faringitis, kata Direktur Utama Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon Ismail Jamaludin.

"Dari hasil diagnosanya itu yang bersangkutan (WNA China XC) mengalami faringitis," kata Ismail di Cirebon, Selasa.

Ismail mengatakan, dia dipastikan tidak terinfeksi virus corona sesuai hasil laboratorium yang telah diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

Baca juga: Dokter paru: WHO belum keluarkan pernyataan corona menular di udara
Baca juga: Kemenkes bantah 4 orang teridentifikasi corona di RS Persahabatan

Meskipun XC negatif terinfeksi virus corona, pihaknya akan terus memantau keadaan yang bersangkutan sampai benar-benar meninggalkan Cirebon.

"Masih kita pantau, sampai yang bersangkutan benar-benar meninggalkan Cirebon," tuturnya.

Dia menambahkan pada Selasa (11/2) pagi, XC telah keluar dari ruang isolasi setelah dipastikan negatif terinfeksi virus corona dan juga sudah kembali ke Losari, Kabupaten Cirebon, untuk melanjutkan latihan tari topeng.

"Tadi pagi sudah dijemput rekannya untuk ke Losari lagi sambil menunggu keberangkatan ke Yogyakarta," katanya.

Baca juga: Indonesia pastikan seluruh WNI di Tiongkok daratan bebas dari Corona
Baca juga: WNI diminta tenang terkait jumlah terinfeksi corona di Singapura

Ismail mengatakan XC datang berobat ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon, pada Selasa (4/1), di mana saat itu yang bersangkutan mengalami demam tinggi, sakit tenggorokan dan batuk-batuk.

Sehingga pihak rumah sakit dan juga dokter yang menanganinya memutuskan XC diisolasi, karena yang bersangkutan berasal dari Provinsi Hubei, China.

Setelah itu pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk mengambil spesimen melalui swab tenggorokan dan hidung.

"Sudah dilakukan swab tenggorokan dan hidung dan dari hasil laboratorium tidak ada pneumonia, namun sejak 4 Februari lalu kita lakukan pengawasan," katanya.

Baca juga: Pulang dari China, 16 orang jalani observasi rumah di Medan
Baca juga: Balibangkes: 62 kasus negatif virus novel corona 2019
Baca juga: Tanggapi riset Harvard,Menkes: Kita sudah sesuai standar internasional

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020