"Coba deh. Ngapain makan asap. Enggak enak. (Kalau) saya lebih mudah berhenti merokok daripada berhenti makan nasi," kata dia di Jakarta, Selasa.
Melly mengungkapkan, dulu dia biasanya menghisap empat batang rokok sehari, ditambah pola hidup tak sehat seperti begadang dan rutin mengonsumsi mi instan.
Namun, perlahan dia menyadari keinginannya melakukan dan merasakan berbagai hal positif selama hidupnya, termasuk hidup sehat dan melihat anak-anaknya tumbuh. Melly lalu memutuskan berhenti merokok.
Baca juga: Lima cara untuk berhenti merokok
Baca juga: Dokter jelaskan alasan sulit berhenti merokok
Merokok, menurut para ahli kesehatan menjadi salah satu faktor risiko seseorang terkena kanker paru. Faktor lainnya, berada di lingkungan atau rumah dengan atap asbes dan polusi udara.
"Saya mau hidup sehat. Saya hentikan faktor yang menyebabkan kanker, salah satunya merokok," tutur Melly.
Melly yang kini menjadi duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru itu, ingin memberi contoh pada keluarga dan koleganya tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat termasuk berhenti merokok.
Sang suami, Anto Hoed, menurut Melly sudah mau mengurangi jumlah rokok yang dia hisap.
Baca juga: Kisah Indro Warkop, merokok empat bungkus sehari sampai berhenti total
Baca juga: Benarkah vape bisa bantu berhenti merokok konvensional?
Baca juga: Hindari jenis minuman ini kalau ingin berhenti merokok
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020