Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meresmikan Indonesia Safety Driving Center (ISDC) di Pusdik Lantas Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, sebagai upaya untuk menekan kecelakaan di jalan yang sebagian besar disebabkan oleh faktor pengemudi.
"Atas nama pribadi, saya mengapresiasi seluruh inovasi yang telah diukir jajaran Korlantas," kata Jenderal Idham.
ISDC adalah pusat belajar, berlatih, penelitian dan pengembangan keselamatan mengemudi dan mengendarai kendaraan bermotor serta perilakunya. Selain itu ISDC juga dapat berfungsi sebagai pusat pameran dan konferensi terkait road safety.
Baca juga: Kakorlantas: tilang elektronik efektif tindak pelanggaran lalu lintas
Baca juga: Kapolri turunkan tim asistensi cek persiapan PON di Papua
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menjelaskan ISDC merupakan implementasi amanat UULLAJ yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan serta membangun budaya tertib berlalu lintas.
Pembangunan ISDC dilatarbelakangi keprihatinan atas tingginya tingkat kecelakaan di jalan.
Di Indonesia, dari segi usia yang terlibat kecelakaan lalu lintas, tertinggi pada rentang usia 14 tahun hingga 39 tahun yakni mencapai 58 persen.
Dari 58 persen itu, yang tertinggi adalah pada usia 20 tahun hingga 24 tahun sebanyak 18 persen dan 16 persen korban dari usia 15 tahun hingga 19 tahun.
Istiono mengatakan 90 persen faktor penyebab kecelakaan di jalan adalah kelalaian manusia.
"ISDC ini ditumbuhkembangkan mengingat karena jumlah kecelakaaan tinggi, di Indonesia saja setiap tahun 30 ribu orang meninggal dan setiap hari 60 - 80 orang meninggal, belum yang (mengalami) cacat," kata Istiono.
Terlebih sekolah mengemudi di Indonesia yang memenuhi standar yang benar masih sedikit.
Selain itu belum ada standar sekolah mengemudi dan pengujian praktek SIM yang memiliki standar dan akreditasi.
Melihat kondisi ini, maka penting untuk didirikan ISDC.
Lebih jauh Istiono menyebut ISDC merupakan wadah belajar dan berlatih bagi pengawal maupun ajudan VVIP dan VIP, penguji SIM, instruktur sekolah mengemudi, pengemudi profesi, petugas SAR, pembinaan komunitas, wadah penyaluran hobi, laboratorium road safety, test drive, kompetisi safety riding/ driving, penyelenggaraan seminar dan pameran teknologi road safety dan tempat belajar bagi para calon pengemudi.
"Mengelola ISDC menjadi lebih baik memerlukan ide-ide yang cerdas, visioner dan problem solving, selain itu juga perlu adanya power yang kuat, baik political will, SDM maupun anggaran dan juga dukungan pemerintah, akademisi maupun dari sektor bisnis," katanya.
ISDC dibangun di lahan seluas 15 hektar di Pusdik Lantas Serpong, Tangerang Selatan dengan dilengkapi 150 master trainer yang telah dididik di dalam dan luar negeri.
Baca juga: Hukum kemarin, delapan kapolda sertijab hingga kapal karam di Kapuas
Baca juga: Kapolri pimpin sertijab delapan kapolda
Baca juga: Stafsus Presiden apresiasi kebijakan Kapolri sekolahkan polisi difabel
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020