Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah surat panggilan tes wawancara yang mengatasnamakan PT. Garuda Indonesia beredar di media sosial Twitter.
Surat bernomor 0179/HRD/GARUDA/IV/2020 itu sekilas tampak resmi karena dilengkapi kop surat dan bertanda tangan pejabat Pengembangan Sumber Daya Manusia Garuda Indonesia Ahmad Janatho Suhendra dengan tanggal 9 Februari 2020.
Di dalam surat itu, Garuda Indonesia seakan melakukan panggilan kepada sejumlah calon karyawan untuk datang ke auditorium perusahaan yang berlokasi di Kedonganan Jimbaran Kuta, Bali, pada Selasa (11/2).
Calon peserta wawancara pun diwajibkan melakukan konfirmasi kehadiran dan reservasi tiket melalui biro perjalanan yang seakan telah disiapkan oleh perusahaan, yaitu Permata Tour & Travel.
Berikut narasi kewajiban pemesanan tiket bagi para calon peserta tes:
“Peserta Tes diwajibkan untuk melakukan SMS konfirmasi kehadiran ke Merger HRD PT Garuda Indonesia.
Nomor : 0822 3602 4232 dengan format : Garuda Indonesia+Nama+(Hadir/Tidak)
Peserta di wajibkan melakukan Reservasi Pemesanan Ticket (Ticketing) di TRAVEL yang Sudah di siapkan oleh Perusahaan, serta Mobilisasi (Penjemputan peserta di Bandara Menuju ketempat pelaksanaan kegiatan) Peserta di wajibkan melakukan Reservasi Pemesanan Ticket (Ticketing) ke Permata Tours & Travel”
Penjelasan:
Penelusuran ANTARA menunjukkan tidak terdapat nama Ahmad Janatho Suhendra dalam jajaran pejabat Garuda Indonesia dalam situs resmi maskapai penerbangan itu. Direktur Sumber Daya Manusia Garuda Indonesia adalah Aryaperwira Adileksana.
Surat panggilan palsu yang mengatasnamakan Garuda Indonesia juga telah berulang kali muncul dan dikirimkan ke sejumlah warganet melalui surat elektronik.
Perusahaan milik negara itu pada 2016 pernah memberikan pengumuman terkait situs resmi penerimaan pegawai di lingkungan Garuda Indonesia yaitu melalui situs http://career.garuda-indonesia.com.
"Pendaftaran dilaksanakan secara langsung tanpa perantara, serta tidak dikenakan pungutan biaya apapun. Garuda Indonesia tidak menanggung biaya transportasi dan akomodasi yang dikeluarkan oleh pihak peserta selama mengikuti seleksi, ataupun memberikan kewenangan kepada pihak ketiga untuk penanganan transportasi dan akomodasi pelamar," demikian keterangan resmi Garuda Indonesia pada 2016.
Sementara dalam akun resmi Twitter mereka pada Minggu (9/2), Garuda Indonesia memberikan penjelasan agar warganet berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan perusahaan itu.
"Informasi resmi mengenai pelatihan dan rekrutmen GA dapat Anda cek di training.garuda-indonesia.com dan career.garuda-indonesia.com," demikian penjelasan akun Twitter Garuda Indonesia.
Baca juga: Dirut Irfan Setiaputra janji tegakkan GCG di Garuda
Baca juga: Dirut Garuda Irfan Setiaputra akan kaji kembali semua anak usaha
Pewarta: Tim JACX
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2020