Lembaga riset pasar TrendForce memperkirakan produksi ponsel pintar global pada kuartal pertama akan turun 12 persen menjadi 275 juta unit setelah wabah virus corona menewaskan lebih dari 900 orang di China.
“Tertundanya pengoperasian kembali pabrik dan ketidakpastian jumlah karyawan yang kembali bekerja akan menyebabkan pengiriman komponen kunci tertunda, sehingga memengaruhi produksi ponsel pintar,” kata TrendForce, dilansir Yonhap, Senin (10/2).
Di antara enam vendor smartphone teratas, Samsung, yang berada di posisi pertama, diperkirakan memproduksi 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama, turun 3 persen dari perkiraan awal.
Namun, Samsung diproyeksikan merasakan lebih sedikit dampak dari wabah virus corona dibandingkan produsen lain karena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.
TrendForce menambahkan Samsung hanya memiliki 2 persen dari pasar domestik di China.
Sementara itu, Huawei, produsen smartphone nomor 2 di dunia, diperkirakan memproduksi 42,5 juta smartphone pada kuartal pertama, turun 15 persen dari perkiraan TrendForce sebelumnya.
Demikian pula dengan Apple, produksi perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS, itu diproyeksikan turun dari 45,5 juta menjadi 41 juta unit selama periode yang sama.
Meski begitu, TrendForce tidak memiliki "pandangan yang terlalu pesimistis" terhadap produksi smartphone secara keseluruhan pada tahun 2020.
“Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, kami percaya sebagian besar permintaan ditangguhkan, bukan dihilangkan," kata TrendForce.
Baca juga: Wabah corona hambat pengiriman "smartphone" global
Baca juga: Virus corona diprediksi perlambat penjualan ponsel 5G tahun ini
Baca juga: 10 ponsel unggulan terbaik
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020