Jakarta (ANTARA) - Ada sejumlah berita humaniora kemarin (10/2) yang menarik perhatian banyak pembaca dan masih layak dibaca hingga hari ini, mulai dari Nadiem yang memperbolehkan separuh dana BOS digunakan untuk gaji guru, Kemenkes yang menegaskan enam WNI dari Singapura bukan "suspect" corona, hingga ribuan orang yang menggelar demonstrasi "#Save Babi" di depan DPRD Sumut.
Berikut adalah berita-berita spektakuler tersebut.
Nadiem perbolehkan separuh dana BOS digunakan untuk gaji guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memperbolehkan separuh atau 50 persen dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk membayar gaji guru honorer.
"Mulai tahun ini, ada kewenangan khusus yang diberikan kepada kepala sekolah dalam pengelolaan dana BOS," ujar Nadiem dalam peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode III tentang perubahan mekanisme dana BOS di Jakarta, Senin.
Untuk mengetahui berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Nadiem luncurkan Merdeka Belajar terkait mekanisme dana BOS
Kemenkes: Enam WNI dari Singapura bukan 'suspect' corona
Kementerian Kesehatan menegaskan enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan masuk ke wilayah Indonesia dari Singapura bukan "suspect" atau terduga terjangkit virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Kemenkes Jakarta, Senin, mengatakan enam orang WNI tersebut telah ditemukan oleh tim dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat dalam kondisi yang sehat dan baik.
Bagaimana rincian selanjutnya berita ini bisa dibaca di sini.
Baca juga: Dinkes: Notifikasi Singapura terhadap WNI suspect corona tanpa alasan
"#Save Babi", ribuan orang demo di DPRD Sumut
Ribuan orang yang tergabung dalam gerakan aksi damai tolak pemusnahan babi di Sumatera Utara menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Senin.
Aksi massa yang bertajuk Gerakan #Savebabi merupakan bentuk penolakan terkait isu pemusnahan babi di Sumatera Utara akibat wabah African Swine Fever (ASF) yang terjadi di provinsi tersebut.
"Save babi, save babi," teriak Boasa Simanjuntak, saat berorasi.
Penasaran dengan kelanjutan berita terkait bisa dibaca di sini.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Sumut tidak akan musnahkan babi meski ada virus.
Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020