Jakarta (ANTARA) - “Move on” menjadi tema yang diangkat film komedi romantis “Toko Barang Mantan” yang dibintangi juga oleh aktris Syifa Hadju.
Film itu bercerita tentang toko yang khusus menjual barang-barang dari mantan pacar yang penuh kenangan.
Ditanya mengenai apa yang ia lakukan pada barang-barang pemberian mantan pacar, Syifa punya jawaban yang bervariasi tergantung dari hubungan setelah percintaan kandas.
“Biasanya barang ada yang dibuang, ada yang terus dipakai kalau itu dari mantan yang masih bersahabat sama aku, dan dia juga baik banget sama aku,” tutur Syifa di kantor berita ANTARA, Jakarta, Senin.
Baca juga: Iedil Putra makin lancar kuasai logat bahasa Indonesia
Baca juga: Dea Panendra terlatih lebih ekstrover berkat film "Toko Barang Mantan"
Dia pernah mengalami patah hati saat putus cinta, tapi tak mau terjebak dalam kesedihan. Syifa tak butuh waktu lama untuk “move on”, tapi bukan berarti dia mudah berpaling ke lain hati.
“Aku kalau putus galau sebentar banget, move on ke hidup aku yang baru, ngapain galau lama-lama,” dia tertawa.
Syifa jadi salah satu tokoh yang menambah kelucuan film komedi romantis “Toko Barang Mantan”. Berperan sebagai tokoh bernama Sayang, Syifa mewakili kaum muda yang merasa tak punya masalah lain di luar percintaan.
“Aku mewakili anak milenial zaman sekarang yang menye-menye, pas baca (skrip) kupikir ‘apaan sih?’ Tapi banyak juga yang kayak begitu. Ternyata cukup relate walau cukup cringe,” katanya.
Tokoh Sayang, kata aktris 19 tahun itu, bisa dimasukkan dalam kategori “bucin” alias budak cinta. Apa pun dilakukan demi cinta, tapi itu semua hanya ada di dalam film.
“Aku enggak kayak Sayang yang bucin banget,” ujar dia.
“Toko Barang Mantan” yang disutradarai Viva Westi dan dibintangi Reza Rahadian, Marsha Timothy, Iedil Putra dan Dea Panendra akan tayang pada 20 Februari 2020.
Baca juga: Reza Rahadian eksplorasi peran di film "Toko Barang Mantan"
Baca juga: Marsha Timothy: mantan tidak melulu menyakitkan
Baca juga: Iedil Putra berguru akting pada Prisia Nasution
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020