Beberapa anggota tim mitigasi Unsoed sudah mendatangi lokasi dan mengecek kondisi longsoran. Hasil yang didapatkan beberapa batuan memang sudah mengalami pelapukan
Purwokerto (ANTARA) - Tim dari Pusat Mitigasi (Pusmit) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah telah melakukan pengecekan kondisi jalur geowisata Karangsambung, Kabupaten Kebumen pascalongsor yang terjadi di wilayah tersebut pada Sabtu (8/2).
"Beberapa anggota tim mitigasi Unsoed sudah mendatangi lokasi dan mengecek kondisi longsoran. Hasil yang didapatkan beberapa batuan memang sudah mengalami pelapukan," kata dosen mitigasi geologi Teknik Geologi Unsoed Dr Indra Permanajati di Purwokerto, Senin.
Dia menjelaskan bahwa longsor yang terjadi di jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan destinasi geowisata Karangsambung itu berlokasi dekat dengan Sungai Kaligending.
"Longsor terjadi pada batuan breksi formasi Waturanda. Formasi Waturanda adalah suatu singkapan batuan yang berbentuk miring dengan komposisi jenis breksi," katanya.
Batuan tersebut, kata dia, bersifat sangat padat dan resisten serta mempunyai beban yang tinggi sehingga sangat berpotensi terhadap terjadinya longsoran.
"Karena itu pada masa mendatang lokasi ini harus menjadi perhatian khusus, terutama bagi instansi yang terkait dengan kebencanaan yakni BPBD Kabupaten Kebumen untuk segera melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kemungkinan terjadinya longsor susulan," katanya.
Dia menambahkan, kondisi batuan di lokasi longsor dinilai sudah banyak mengalami pelapukan sehingga ikatan antara batuan yang dikontrol oleh retakan-retakan menjadi lemah dan dapat mengakibatkan pergeseran batuan.
"Longsor yang banyak terjadi adalah longsoran batu dengan mekanisme luncuran. Kondisi ini bisa membahayakan para pengguna jalan sekiranya longsoran terjadi saat pengendara lewat," katanya.
Dia menambahkan kondisi longsor bisa terjadi karena secara alamiah sudah banyak terjadi retakan batuan yang memicu longsoran.
"Untuk longsoran jenis ini perlu penanganan khusus, terutama teknik mitigasinya, karena kondisi batuannya mempunyai tipikal yang khas berbentuk miring dengan beberapa bidang lemah yang ada dalam internal tubuh batuan," katanya.
"Sehingga untuk menentukan teknik mitigasinya perlu dikaji secara lebih rinci terkait jenis retakan, arah retakan, dan tingkat pelapukan batuannya," tambahnya.
Sebagai langkah darurat maka instansi terkait perlu memasang rambu rawan longsor di sekitar lokasi, demikian Indra Permanajati .
Baca juga: LIPI: Karangsambung di Kebumen lantai samudera purba
Baca juga: Beberapa wilayah di Kebumen dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Geopark Karangsambung diharapkan tingkatkan kunjungan wisatawan
Baca juga: Kendaraan jalur Banjarnegara-Kebumen terganggu longsor
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020