tadinya rumah sakit ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tidak fokus ke dunia kesehatan, sekarang jadi fokus di kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir berharap konsolidasi atau penggabungan rumah sakit BUMN ke dalam satu holding dapat meraih pendapatan sekitar Rp8 triliun ke depannya.

"Kalau secara revenue diawali hampir Rp5,6 triliun dengan EBITDA Rp510 miliar. Tapi ini kan belum konsolidasi dan maksimal. Diharapkan ke depan bisa kurang lebih Rp8 triliun," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin.

Selain itu, Erick juga menambahkan bahwa kalau nanti dikonsolidasikan terdapat 64 rumah sakit dengan total 6.500 tempat tidur.

"Tapi pesannya bukan di situ, justru pesannya bagaimana dengan konsolidasi rumah sakit-rumah sakit ini yang tadinya rumah sakit ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tidak fokus ke dunia kesehatan, sekarang jadi fokus di kesehatan," katanya di sela-sela 1st IHC (Indonesia Healthcare Corporation) Medical Forum.

Baca juga: Erick ingin konsolidasi BUMN farmasi jadi benteng kesehatan RI

Namun tak cukup dari itu, Erick mendorong rumah sakit BUMN yang tergabung dalam satu holding itu harus menjadi ahli di bidangnya.

"Apalagi kalau kita melihat seperti corona virus bukan hanya penyakit epidemik namun sudah terasa secara ekonominya, karena itu perlu juga ke depan kita mengantisipasi hal-hal ini. Jadi bukan hanya pelayanan secara bisnis, tetapi juga mengantisipasi kalau ada penyakit-penyakit epidemik," kata Menteri BUMN tersebut.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan tujuan penggabungan sejumlah rumah sakit (RS) BUMN adalah untuk menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.

Baca juga: Antisipasi corona, 64 rumah sakit BUMN siaga

Selain itu Erick menambahkan bahwa dengan adanya penggabungan rumah sakit dan dipimpin oleh holding company yang memiliki fokus di bidang tersebut tentu, rumah sakit-rumah sakit milik BUMN dapat dikelola lebih profesional.

Indonesia Healthcare Corporation (IHC) merupakan Holding Rumah Sakit BUMN yang dibentuk pada 22 Maret 2017.

Dengan penunjukan Pertamedika sebagai operatornya, IHC bersinergi dengan seluruh anggota yang terdiri dari 65 rumah sakit BUMN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Pertamedika IHC: Rumah sakit BUMN berkoordinasi cegah wabah corona

Potensi kekuatan sinergi RS BUMN mempunyai nilai lebih dalam banyak hal, terutama dalam segi rantai pasokan dan penguatan pasar.

Tak hanya itu lewat transfer teknologi kedokteran, manajemen rumah sakit, dan sumber daya manusia antar sesama anggotanya, IHC berupaya untuk menjadi semakin terdepan dalam menghadirkan pelayanan yang optimal.

Baca juga: Erick Thohir: Insya Allah holding rumah sakit anak BUMN rampung Juni

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020