Jakarta (ANTARA) - Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan lebih dari 20 situs web phising dan akun Twitter yang menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk menonton film yang masuk nominasi Oscar secara gratis.
“Situs web phishing ini mengumpulkan data pengguna dan meminta mereka memenuhi berbagai syarat untuk mendapatkan akses ke film yang diinginkan,” ujar Kaspersky dalam keterangan tertulis yang di terima di Jakarta, Senin.
Metode ini, menurut Kaspersky, dapat bervariasi mulai dari mengambil survei dan berbagi rincian pribadi, untuk menginstal adware hingga meminta rincian kartu kredit. Namun, pengguna tidak akan mendapatkan konten apapun.
Beberapa judul film dengan nominasi gambar terbaik yang dianalisis oleh para peneliti Kaspersky, di antaranya “1917,” “Joker,” “Parasite,” “The Irishman” dan “Once upon a time in Hollywood.”
Untuk lebih mendukung promosi situs web palsu tersebut, para pelaku kejahatan siber juga membuat sebuah akun Twitter, sebagai tempat mereka mendistribusikan tautan dalam konten.
Ditambah juga dengan fail berbahaya yang menyebar melalui saluran berbeda, metode ini, tidak dipungkiri masih membawakan kesuksesan bagi mereka.
Fail berbahaya yang menyebar di internet dengan kedok salinan film yang mendapatkan nominasi ini, sekaligus mengindikasikan minat cukup signifikan terhadap para nominasi.
Peneliti Kaspersky membandingkan aktivitas berbahaya dengan nama nominasi film tersebut selama empat minggu pertama setelah pemutaran perdananya.
Kaspersky mencatat "Joker" menempati posisi pertama di antara banyak nama film yang digunakan. Sebagai film paling populer di kalangan pelaku kejahatan siber, Kaspersky menemukan sebanyak 304 fail berbahaya yang dinamai sebagai “Gothan Villain”.
Selanjutnya, “1917” yang berada di peringkat kedua dengan 215 fail berbahaya. Menempati peringkat ketiga, “The Irishman” dengan 179 fail berbahaya. Untuk film Korea “Parasite” tidak memiliki aktivitas berbahaya yang terkait dengannya.
Untuk menghindari menjadi korban program berbahaya yang menyamar sebagai film populer atau acara TV, Kaspersky menyarankan untuk memperhatikan tanggal resmi peluncuran film di bioskop, layanan streaming, TV, DVD, atau sumber lainnya.
Selanjutnya, Kaspersky menyarankan untuk tidak mengklik tautan yang mencurigakan, seperti yang menjanjikan tampilan film terbaru; kemudian memeriksa tanggal rilis film di bioskop dan melacaknya.
Kemudian, perhatikan ekstensi fail yang diunduh. Bahkan jika Anda akan mengunduh fail video dari sumber yang Anda anggap terpercaya dan sah, fail tersebut harus memiliki ekstensi .avi, .mkv, atau .mp4 di antara format video lainnya, dan sekali lagi, bukan dalam .ex.
Selain itu, periksa keaslian situs web. Jangan mengunjungi situs web yang memungkinkan untuk menonton film sampai Anda yakin bahwa itu sah dan mulailah dengan “https.”
Konfirmasikan bahwa situs web tersebut asli, dengan memeriksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan, membaca ulasan tentang situs tersebut dan memeriksa data pendaftaran domain sebelum memulai unduhan.
Baca juga: Malware mengintai di balik informasi soal virus corona
Baca juga: Malware berkedok Grammy 2020 menyebar di internet
Baca juga: Ini daftar 10 selebritas paling berbahaya di Internet 2019
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020