Genting Highlands (ANTARA) - Para pebalap sepeda yang berlomba pada etape keempat Tour de Langkawi (TdL) 2020 disambut meriah di dua kilometer menjelang garis finis, di dekat Kuil Chin Swee, Genting Highlands, Pahang, Malaysia, Senin.
Sebagian di antara para penonton mengenakan kostum-kostum unik seperti topeng Thanos, atau bergaya ala perawat rumah sakit dengan dandanan menyeramkan. Sebagian lagi mengibar-ngibarkan bendera Malaysia dalam berbagai ukuran.
Mereka setia menunggu kehadiran para pebalap untuk melintasi jalur tersebut meski suhu udara cukup dingin. Bahkan hujan yang turun tidak membuyarkan minat mereka untuk memberikan dukungan secara langsung.
"Ini event setahun sekali. Makanya kami habis-habisan memberi dukungan kepada para pelumba," kata seorang penonton, Mahmud, yang berdandan seperti tengkorak.
Baca juga: Jamalidin jadi pebalap Asia tercepat pada etape tiga Tour de Langkawi
Etape keempat di TdL kali ini merupakan "Queen Stage," atau etape paling menentukan. Etape ini menyajikan trek tanjakan sehingga para penonton dapat menyaksikan para pebalap sepeda dengan durasi lebih lama.
Saat para pebalap tiba, para penonton tersebut langsung bersorak-sorai memberi dukungan. Termasuk melakukan aksi-aksi teatrikal yang menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton lain, maupun para pebalap, seperti mendorong para pebalap agar seolah-olah meringankan beban mereka mengayuh sepeda.
Interaksi seperti itu tidak dapat dilakukan pada trek-trek datar, karena para pebalap dapat memacu sepedanya sampai kecepatan 40 kilometer/jam.
Meski dukungan terbanyak diberikan kepada para atlet dari tiga tim Malaysia, Terengganu Cycling Team, Sapura Cycling Team, dan Tim Nasional Malaysia, para pebalap lain juga mendapat dukungan serupa, termasuk tim asal Indonesia PGN Road Cycling Team.
Setelah pebalap terakhir melintasi area tersebut, berangsur-angsur para penonton membubarkan diri. Sebagian melakukan perjalanan ke area finis, sedangkan sebagian lain memilih pulang.
Baca juga: Fedorov belum lepaskan kaus kuning setelah tiga etape Tour de Langkawi
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020