Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China menolak rencana pemasok Apple, Foxconn, untuk melanjutkan produksi pada hari Senin dikarenakan kekhawatiran atas penyebaran virus corona.
Dikutip dari Reuters, Minggu, menurut para ahli kesehatan masyarakat, yang telah melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik Foxconn di selatan kota Shenzhen, pabrik Foxconn memiliki “risiko tinggi infeksi virus corona,” sehingga perusahaan tersebut diminta untuk tidak memulai kembali produksi.
Baca juga: Apple perpanjang penutupan toko di China
Baca juga: Produksi iPhone terancam terganggu selama wabah corona
Pabrik iPhone, Foxconn, juga membatalkan rencana untuk memulai kembali beroperasi di pusat kota Zhengzhou pada hari Senin.
Foxconn Taiwan mengatakan jadwal operasi untuk pabriknya di China akan mengikuti rekomendasi pemerintah setempat.
“Kami belum menerima permintaan apa pun dari pelanggan kami tentang perlunya melanjutkan produksi lebih awal (dari rekomendasi pemerintah daerah)," kata perusahaan tersebut.
Foxconn diperkirakan akan menghadapi dampak “besar” dalam produksi dan pengiriman ke pelanggan, termasuk Apple akan menghadapi gangguan jika pabrik di China berhenti beroperasi hingga lebih dari dua pekan.
Baca juga: Wabah corona hambat pengiriman "smartphone" global
Baca juga: Virus corona diprediksi perlambat penjualan ponsel 5G tahun ini
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020