"Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan IX Koto sejak Jumat (7/2) malam menjadi penyebabnya," kata Camat IX Koto, Saiful Anwar di Pulau Punjung, Sabtu.
Dia menjelaskan titik longsor terjadi di Nagari (Desa Adat) Silago, Banai, dan Lubuk Karak. Akibat longsor akses jalan antar nagari masih terputus tertutup lumpur, tanah, hingga pohon.
Pembersihan materiil longsor masih menunggu alat berat dari pemerintah yang tertahan karena banjir di Pulau Anjolai Nagari IV Koto Dibawuah.
Baca juga: BPBD Dharmasraya imbau warga aliran Batanghari waspada
Baca juga: Ribuan warga Dharmasraya terisolasi akibat banjir
"Informasi dari BPBD banjir menutup badan jalan di Pulau Anjolai, sehingga alat tidak bisa masuk menuju ke titik longsor di tiga nagari," katanya.
Dia menyebutkan kondisi banjir pada beberapa rumah sudah mulai surut sehingga warga tidak mengungsi. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
"Di IX Koto hanya banjir lewat, apabila hujan berhenti maka banjir juga akan mulai surut," katanya.
Sementara, Kepala BPBD Dharmasraya Eldison mengimbau agar masyarakat selalu waspada karena potensi bencana masih cukup tinggi.
Berdasarkan data sementara BPBD Dharmasraya terdapat tujuh titik longsor dan satu titik banjir yang menutup akses jalan di Kecamatan IX Koto. Longsor juga menghantam beberapa rumah warga.
"Jumlah pastinya, tim masih mendata. Saat ini kita fokus pada pembersihan material longsor dan evakuasi warga," ujarnya.*
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020