setiap perayaan agama hendaknya disikapi dengan baik
Pontianak (ANTARA) - Menteri Agama RI, Fachrul Razi melepas ratusan peserta Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang.
Acara pelepasan ditandai dengan pemukulan gendang bersama tepatnya di depan Panggung Kehormatan di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Event Nasional ini dihadiri Gubernur Kalbar, Pangdam XII/Tpr, Kapolda Kalbar, Wali Kota atau Bupati se-Kalbar, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Forkopimda Provinsi Kalbar dan Singkawang serta undangan lainnya.
Baca juga: Kirab budaya warnai Cap Go Meh di Magelang
Baca juga: Cap Go Meh, perayaannya di Indonesia dan negara lain
Dalam sambutannya, Fachrul Razi mengaku bangga dengan masyarakat Kota Singkawang yang sudah betul-betul menunjukkan toleransinya dengan baik.
"Terlebih pada event ini, bukan hanya disaksikan oleh salah satu etnis tertentu saja, tetapi hampir seluruh umat yang ada di Kota Singkawang ataupun yang ingin bergabung dalam acara ini," tuturnya.
Dia menilai, perayaan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang sangat luar biasa sekali. Karena, telah menampilkan berbagai keberagaman budaya sehingga menunjukkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia khususnya di Kota Singkawang.
"Untuk itu, saya selalu menekankan setiap perayaan agama hendaknya disikapi dengan baik untuk lebih meningkatkan dan mengokohkan hubungan antarumat beragama apapun," ujarnya.
Baca juga: Menteri Pariwisata dijadwalkan hadiri Bogor Street Festival CGM 2020
Baca juga: Ratusan Tatung di Singkawang gelar ritual cuci jalan
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, jika Festival Cap Go Meh Singkawang merupakan event wisata terbesar khususnya di Kalbar bahkan mungkin di Indonesia.
"Terlebih Kota Singkawang sudah memiliki modal utama sebagai kota tertoleran di Indonesia, sehingga toleransi dan kebersamaan serta harmonisasi merupakan sebuah kunci keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan," katanya.
Dia mengungkapkan, ketika menjadi Wali Kota Pontianak, dirinya sengaja tidak mengizinkan tatung ada di Kota Pontianak. Hal tersebut, supaya hanya fokus di Kota Singkawang.
"Pontianak cukup dengan naga saja, jadi naganya mau panjang-panjang sampai 200 meter pun tidak apa-apa di Pontianak. Sehingga masyarakat ada pilihan, yang suka melihat atraksi naga silahkan ke Pontianak dan yang suka melihat pawai tatung silahkan ke Singkawang," ujarnya.
Baca juga: Ritual naga buka mata digelar di Pontianak jelang Cap Go Meh
Baca juga: Larangan turis China tidak mengurangi kemeriahan Cap Go Meh Singkawang
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020