Simpang Empat,- (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan obat-obatan untuk melayani kesehatan para korban banjir di Ranah Batahan.
"Puskesmas siaga karena penyakit baru muncul ketika pascabanjir," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Novri Aswandi di Simpang Empat, Sabtu.
Pascabanjir, kata dia, penyakit yang rentan menyerang warga, antara lian diare, batuk, pilek, ispa, dan penyakit kulit.
"Kita siaga dan obat-obatan 'standby'. Jika ada warga yang terdampak maka langsung dievakuasi dan diobati," ujarnya.
Dia menjelaskan penyebaran penyakit pascabencana terjadi akibat daya tahan tubuh masyarakat menurun.
Baca juga: 205 rumah di Ranah Batahan Pasaman Barat terendam banjir
Selain itu, katanya, karena pasokan air bersih kurang, lingkungan tidak bersih, dan sanitasi tidak ada sehingga penularan penyakit cepat terjadi.
"Kami mengajak warga agar tetap menjaga kesehatan dan bersihkan rumah dan lingkungan sekitar agar tidak mudah terserang penyakit," katanya.
Banjir yang melanda Kecamatan Ranah Batahan akibat meluapnya sejumlah sungai di daerah itu, setelah terjadi hujan lebat sejak Jumat (7/2) malam.
Ketinggian air yang merendam rumah warga sekitar 55-70 sentimeter. Banjir terjadi akibat luapan air dari tiga aliran sungai, Sabtu dinihari, yakni Sungai Batang Taming merendam sekitar 150 rumah warga, Sungai Batang Batahan merendam 20 rumah, dan Sungai Batang Laping, Jorong Sukorejo, Kampung Dalam, dan Sawahan merendam 35 rumah.
Banjir itu juga mengakibatkan tiga SDN di daerah itu diliburkan dari kegiatan belajar mengajar siswanya. Sebanyak tiga sekolah itu, adalah SDN 06, SDN 12 Taming Tonga, dan SDN 13 Sukarejo. Selain menggenangi jalan masuk sekolah, air juga masuk ruang kelas di sekolah-sekolah tersebut.
Baca juga: 3 sekolah di Ranah Batahan Pasaman Barat diliburkan karena banjir
Baca juga: Sejumlah daerah di Pasaman Barat dilanda banjir
Pewarta: Altas Maulana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020