Wartawan selalu hadir di mana-mana, mengejar, dan menghadang saya untuk 'doorstop' sehingga jika berhadapan dengan wartawan bukan istilah benci tapi rindu, melainkan selalu di hati dan selalu rinduBanjarbaru (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebut insan pers sebagai teman sehari-hari sehingga selalu berusaha hadir pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) setiap tahun.
"Pernah satu kali saya tidak hadir, namun saya kapok tidak hadir di HPN. Makanya saya bela-belain bagaimana caranya saya harus bisa hadir tahun ini," ucap Jokowi sembari berkelakar dalam sambutannya pada peringatan HPN 2020 di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu.
Dia mengaku sulit mengatur untuk bisa hadir dalam setiap kegiatan, seperti kali ini yang seharusnya terbang ke Canberra, Australia guna menghadiri acara kenegaraan di "Negeri Kanguru".
Namun, dengan komitmen "wajib" hadir di HPN, Sang Kepala Negara pun terlebih dahulu ke Kalsel, sebelum menuju Australia.
"Wartawan selalu melekat sama saya. Ke mana pun saya, wartawan pasti ikut, sedangkan menteri belum tentu ikut terus. Makanya, teman sejati saya adalah wartawan," tutur Presiden yang langsung disambut tepuk tangan meriah undangan yang hadir.
Jokowi berharap, pers selalu menjadi garda penting dalam demokrasi dan mengawal kemajuan bangsa dari segala sisi.
"Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mendapatkan informasi yang sehat pula dari pers. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan sebagainya," kata dia.
Apalagi menghadapi agenda pilkada serentak tahun ini, Presiden menitip pesan kepada pers untuk turut menyukseskannya dengan pemberitaan yang positif dan berimbang, tanpa memihak satu kubu mana pun.
"Dinginkan suasana dengan berita yang positif dan mencerahkan. Seperti halnya sekarang soal virus corona, wartawan harus bisa mengemas berita agar membuat masyarakat tidak menjadi semakin panik," kata dia.
Baca juga: Presiden buka HPN 2020 di Kalsel
Baca juga: Presiden Jokowi jadi buruan swafoto jurnalis
Baca juga: Presiden Jokowi: Negara butuh pers
Pewarta: Firman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020