Semarang (ANTARA News) - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menilai, terjun langsung ke lapangan dalam rangka sosialisasi diri sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2009 jauh lebih efektif dibanding iklan di media massa.
"Cara sosialisasi diri paling mudah memang lewat iklan, namun masyarakat tidak akan mengetahui secara mendalam capres yang akan mencalonkan diri dalam pemilu," kata Sutiyoso saat berdialog dengan wartawan di Gedung Pers Jateng, di Semarang, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, untuk mensosialisasikan diri melalui iklan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Menurut dia, dengan terjun langsung ke lapangan, maka akan diketahui secara pasti kondisi riil masyarakat.
Ia mengatakan, masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, seperti petani, nelayan, pedagang kaki lima, buruh dan sebagainya.
"Masyarakat inilah yang harus diangkat oleh presiden yang akan datang," katanya.
Ia menambahkan, ada saatnya di mana dirinya juga akan mensosialisasikan diri melalui iklan.
"Nanti kalau sudah resmi mencalonkan diri sebagai presiden, sekitar tiga bulan menjelang pemungutan suara, Saya akan mulai mensosialisasikan diri lewat iklan," katanya.
Menurut dia, hal tersebut sudah masuk dalam program kampanye yang dilakukannya.
Ia berpendapat, popularitas yang diperoleh melalui iklan, tidak berbanding lurus dengan elektabilitas yang diperoleh menjelang pemilu.
Menjelang pemilu yang akan dilaksanakan empat bulan lagi, ia mengatakan, akan mengintensifkan sosialisasi diri di wilayah Pulau Jawa.
"Selama ini, sosialisasi diri yang sudah saya lakukan di luar Pulau Jawa. Saat ini, mulai sosialisasi untuk wilayah Jawa, mulai Jateng, kemudian Jatim dan Jabar," katanya.
Sementara itu, menyinggung mengenai dukungan partai politik yang akan mengusungnya dalam pemilu presiden, ia mengungkapkan, baru tiga partai yang secara tegas memberikan dukungannya, Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI).
Ia meyakini masih terdapat sejumlah partai yang akan mendukungnya untuk maju sebagai capres, namun memilih untuk menunggu saat yang tepat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008