Jakarta (ANTARA News) - BRI menargetkan kredit korporasinya pada 2009 tumbuh 20 persen menjadi sekitar Rp36 triliun.
"Kita meyakini 2009 kredit korporasi tetap tumbuh 20 persen karena banyak potensi yang masih digali," kata Direktur Korporasi BRI Sudaryanto Sudargo di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kredit korporasi hingga akhir tahun diperkirakan sekitar Rp30 triliun. "Jadi 2009 sekitar 20 persen dari Rp30 triliun, atau tumbuh Rp6 triliun," katanya.
Menurut dia, pada 2009, sektor korporasi terutama akan didukung pembiayaan untuk badan usaha milik negara (BUMN).
Sementara Direktur Keuangan BRI Abdul Salam mengatakan, pada 2009, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit di atas pasar. "Kita meyakini bisa berada di atas rata-rata kredit industri (perbankan)."
Ia menambahkan, untuk 2008, total pertumbuhan kredit berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. "Kita belum bisa memberikan angkanya, ya di atas industri perbankanlah," katanya.
Pada kuartal tiga 2008, kredit BRI tumbuh 43,49 persen atau Rp45,9 triliun menjadi Rp151,5 triliun dari Rp105,6 triliun pada 2007, sementara rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 86,35.
Indover
Mengenai dana 60 juta dolar AS milik BRI di Bank Indover yang saat ini telah dalam proses pailit, Sudargo berharap dapat kembali meski tidak bisa 100 persen karena turunnya nilai aset.
"Kita berharap dapat kembali pada Januari, namun mungkin tidak bisa 100 persen," katanya.
Hal senada di ungkapkan Abdul Salam. Menurut dia, meski dana tersebut telah dimasukan dalam pencadangan untuk kerugian (provisi) menekan kredit bermasalah, namun pihaknya berharap dapat segera kembali.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008