Jakarta (ANTARA) - Yayasan Baca Betawi menggandeng Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Lembaga Kebudayaan Betawi menggelar lomba Baca Cerpen Betawi pada 9 Februari 2020 di Lobby Perpustakaan Umum Daerah Cikini di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
"Tema acara yang dipilih adalah Sastra dan Kita. Tujuannya agar sastra Indonesia, khususnya cerita pendek Betawi bisa lebih dekat dikenal masyarakat," kata Ketua Yayasan Baca Betawi Rachmad Sadeli di Jakarta, Jumat.
Rachmad mengatakan adanya Lomba Baca Cerpen Betawi ini diharapkan dapat menggugah minat generasi baru untuk menyukai cerita Betawi sehingga banyak orang terpacu untuk berkarya dalam penulisan cerita Betawi.
Baca juga: Masyarakat Betawi antusias ikut lomba 'ngomel'
Harapan lainnya, dengan digelarnya ajang ini di TIM yang sedang direvitalisasi, pegiat sastra dan seni Betawi nantinya dapat berkiprah lebih baik pada masa yang akan datang.
Peserta yang ikut dalam ajang ini berjumlah 20 orang. Juri dipercayakan kepada Zen Hae dan Fadjriah Nurdiarsih. Keduanya adalah penulis Betawi.
Cerita pendek yang dipilih merupakan karya Firman Muntaco, SM Ardan, dan Aba Mardjani. Pilihan pada cerita Betawi yang dilombakan berdasarkan seleksi karya oleh tim panitia.
Menurut Rachmad, dengan dibacakan karya dari penulis Betawi itu, diharapkan banyak orang tahu tentang profil penulis Betawi tersebut.
Harapan lainnya, api semangat penulis Betawi dapat memotivasi banyak orang untuk melahirkan cerita Betawi yang berkualitas. "Tak hanya itu,acara ini dapat menghibur dengan aksi dan gaya baca peserta," kata Rachmad.
Baca juga: Budaya Betawi ramaikan acara penyambutan anggota parlemen di Senayan
Sebelum menggelar acara lomba ini, Yayasan Baca Betawi pernah bersinergi dengan Dewan Kesenian Jakarta membuat acara Pekan Sastra Betawi pada Agustus 2019.
Cerita Betawi merupakan salah satu khasanah sastra Betawi yang telah lama dikenal masyarakat. Bahkan pada periode tertentu yakni pada 1960 sampai 1980-an cerita Betawi amat sohor di Tanah Air melalui terbitan di media cetak.
Salah seorang yang ikut andil besar mempopulerkannya adalah Firman Muntaco dengan karyanya yang tersebar di berbagai media cetak. Nama lain yang juga tak kalah tenar adalah SM Ardan dengan kumpulan cerita pendeknya di buku Terang Bulan Terang Di Kali.
Di masa kini ada penulis Zen Hae, Chairil Gibran Ramadhan, Hairul Haq, dan Aba Mardjani.
Selain cerpen, ada banyak penulis Betawi yang berkiprah dalam penulisan puisi dan novel. Penulis itu antara lain, Ridwan Saidi (puisi dan novel) Yahya Andi Saputra (3 buku puisi dan puluhan antologi), Jeffry J. Alkatiri, Yamin Azhari, Asep Setiawan, Jaronah Abdullah, dan Wahyu Toveng.
Baca juga: Aneka makanan khas Betawi hadir di Festival Bongsang
Baca juga: Anies disambut atraksi palang pintu di Lebaran Betawi
Baca juga: Panitia Lebaran Betawi ajak masyarakat lupakan perbedaan politik
Baca juga: Pemprov DKI buka kesempatan warga menggelar acara di Kampung Betawi
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020