New York (ANTARA News) - Harga minyak turun 1 dolar, Selasa, ketika kekhawatiran terhadap permintaan dalam perekonomian dunia yang tak sehat tertekan ekspektasi pemangkasan lebih jauh pasokan minyak Saudi Arabia pada Pebruari dan ketegangan di Timur Tengah akibat konflik Israel-Hamas.
Pasar menerima data yang memperlihatkan penurunan tajam permintaan bensin eceran mingguan AS dan rekor rendahnya kepercayaan konsumen di negara pengguna energi terbesar dunia itu pada Desember ini.
Kontrak utama pasar AS, minyak mentah light Sweet, turun 99 sen menjadi 39,03 dolar per barel. Di pasar London, minyak mentah Brent Laut Utara merosot 40 sen menjadi 40,15 dolar per barel.
"Kecemasan terhadap kondisi perekonomian global melebihi kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Hamas akan mengobarkan ketegangan di Timur Tengah," tulis Addison Armstrong, analis pada Tradition Energy, dalam pernyataannya kepada para pelanggan, seperti dilaporkan Reuters.
Harga minyak telah anjlok sebanyak 12 persen, Senin, menyusul serangan udara tersengit yang dilancarkan Israel atas Gaza yang dikuasai Hamas dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Permintaan bensin eceran AS untuk pekan yang berakhir 26 Desember turun 3,8 persen dibandingkan dengan pekan yang sama pada tahun lalu, sehubungan para konsumen "mengencangkan ikat pinggang" mereka dalam menyambut Natal, demikian menurut laporan MasaterCard Spending Pulse.
Kepercayaan konsumen AS mencapai rekor rendah pada Dsember karena pasar kerja terburuk dalam 16 tahun belakangan ini memicu sentimen negatif, kata U.S Conference Board, Selasa.
Akibat resesi, musim berbelanja AS tahun ini merupakan yang terburuk sejak 1970, menurut indeks ICSC-Goldman Sachs Weekly Chain Store Sales yang disiarkan Selasa. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008