"Alternatif pembiayaan dari perbankan, obligasi dan sebagainya. IPO itu salah satu opsi. Masyarakat juga ikut serta memiliki," ujar Sekertaris Perusahaan Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan dalam "media briefing" di Jakarta, Jumat.
Melalui IPO, lanjut dia, kinerja perusahaan diharapkan dapat lebih baik karena dipantau juga oleh masyarakat.
Baca juga: Jasamarga berlakukan tarif baru Tol Gempol-Pandaan mulai 31 Januari
"Kita lagi rencanakan, lagi evaluasi dan itu menjadi salah satu prioritas untuk pembiayaan. Kalau masyarakat memiliki dan kalau ada komplain kan masyarakat juga yang memiliki, 'sense of belong' lebih baik," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang merestrukturisasi aset anak usaha perseroan yang mengelola Jalan Tol Trans Jawa itu.
"Sekarang kan sedang subholding, dirapikan agar jadi, kan sekarang asetnya masih di Jasa Marga," katanya.
Baca juga: Jasa Marga terapkan sistem satu arah pada Tol Trans Jawa
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan bahwa pihaknya optimistis membukukan kinerja positif tahun buku 2020 seiring akan beroperasinya sejumlah ruas tol baru.
"Kami melihatnya di 2020 pendapatan akan meningkat signifikan. Kenapa? Jalan tol Japek (Jakarta-Cikampek) Elevated akan menghasilkan. Kemudian ruas JOOR II sudah operasi. Kalau operasi semester pertama dan kemudian dikenakan tarif di semester kedua, kan itu sudah memberikan sumbangan pendapatan," katanya.
Sementara untuk kinerja tahun buku 2019, ia belum berkenan menjabarkan karena masih menunggu persetujuan sejumlah pihak.
"2019 kita sudah punya angkanya tapi belum boleh diekspos. Tapi kita akan ekspos sesudah laporannya ada dan akam kirim ke OJK dulu. Masih sesuai target," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020