Lumajang (ANTARA News) - Hujan abu vulkanik Gunung Semeru yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa timur, dipastikan tidak menganggu lahan dan hasil pertanian warga. Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Imam Suryadi, Selasa (30/12), mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dan pengaduan dari warga tentang rusaknya hasil panen akibat hujan abu yang mengguyur beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. "Hingga Selasa (30/12), belum ada laporan masuk tentang rusaknya areal pertanian," katanya. Menurut dia, lahan sawah yang ditanami padi di Lumajang sekitar 70 hektar dan tidak ada masalah dengan turunnya hujan abu karena setiap hari di Lumajang turun hujan. "Setelah hujan, abu yang menempel di tanaman akan hilang," katanya menerangkan. Imam menjelaskan, biasanya tanaman sayuran seperti kubis, cabai dan tomat rentan terhadap hujan abu apabila tidak disertai dengan hujan air." Sejauh ini tidak pernah hujan abu terus menerus tanpa disertai hujan air," tambahnya. Ia menjamin tidak ada masalah dengan produksi pertanian di Lumajang meskipun turun hujan abu di beberapa kecamatan di Lumajang. Secara terpisah, warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Muslimin, Selasa, mengatakan, hujan abu yang turun terus menerus akan merusak tanaman kubis yang sudah di tanam oleh warga di Desa Sumbermujur. Menurut dia, tanaman sayuran rentan terhadap hujan abu sehingga harus dilakukan penyemprotan agar abu yang menempel pada tanaman sayuran bisa hilang. "Kalau tidak turun hujan, petani harus sering menyemprot dengan air agar abu tidak menempel pada sayuran," kata Muslimin. Ia berharap hujan abu yang turun di desanya tidak terjadi secara terus menerus karena bisa menganggu aktivitas warga setempat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008