Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 ditutup pada posisi 1.355,408. Posisi ini menunjukkan bahwa IHSG mengalami koreksi 1.390,418 poin atau 50,63 persen dibanding penutupan 2007 yang berada di posisi 2.745,826. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, dalam penutupan perdgangan 2008 di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pada tahun ini merupakan tahun yang penuh cobaan, karena indeks BEI mengalami tekanan dari krisis ekonomi global. Menurut Sri Mulyani, berbagai kebijakan pemerintah dan dukungan dari pelaku pasar guna mengatasi tekanan krisis ini. "2008 merupakan tahun penuh cobaan, pemerintah dan pelaku pasar saling mendukung untuk mengatasi krisis global pada saat ini," katanya. Sedangkan dalam perdagangan pada akhir tahun ini (Selasa), IHSG mengalami kenaikan sebesar 14,516 poin atau 1,08 persen menjadi 1.355,408 dan indeks LQ45 menambah 3,790 poin atau 1,42 persen ke level 270,232. Perdagangan berjalan cenderung sepi, karena hanya 28.231 kali transaksi dengan melibatkan 828,402 juta saham dan nilai Rp731,149 miliar. Pergerakan saham berjalan cukup seimbang, dimana yang naik 75, 67 mengalami penurunan, sedangkan 71 stagnan dan 244 tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan uang mendorong indeks BEI naik di akhir 2008 ini diantaranya saham Indosat yang menguat Rp150 menjadi Rp5.750, Bank BRI terangkat Rp175 ke level Rp4.575, Tambang Batubara Bukit asam menambah Rp150 ke harga Rp6.900 dan Telkom naik Rp50 menjadi Rp6.850,.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008