Lumajang (ANTARA News) - Jalur pendakian menuju ke puncak Gunung Semeru di tutup sementara sejak 5 Januari 2009 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jusman, disela-sela rapat evaluasi di kantornya, Selasa (30/12). Menurut Jusman, biasanya mahasiswa pecinta alam dan masyarakat umum sengaja melakukan pendakian menjelang pergantian tahun untuk merayakan di puncak Mahameru. "Setiap jelang tahun baru, ada yang naik ke puncak Semeru untuk merayakannya pergantian tahun," katanya. Jusman menjelaskan, pihaknya menyatakan status Semeru waspada sehingga jalur pendakian hanya diperbolehkan di Pos Kali Mati saja. "Kita hanya perbolehkan pendaki yang terlanjur hendak ke Semeru hingga Pos Kali Mati dan kita minta mereka tetap waspada," kata Jusman menerangkan. Ia mengungkapkan, beberapa faktor yang menyebabkan pendakian tidak bisa sampai ke puncak Semeru antara lain cuaca buruk dalam sepekan ini, gunung api cenderung aktif dan banyaknya rambu-rambu jalan menuju puncak Semeru yang hilang dan rusak. "Kemungkinan hanya sedikit pendaki yang ke puncak Semeru pada Tahun Baru 2009," kata Jusman. Biasanya para pendaki yang tidak menghiraukan larangan dari TNBTS tetap melakukan pendakian hingga ke puncak Semeru karena alasan tertentu. "Kita akan tetap himbau kepada pendaki untuk tidak naik ke puncak Semeru dan berhenti di Pos Kali Mati saja demi keselamatan," katanya berharap. Secara terpisah aktivis Organisasi Pecinta Alam (OPA) Mapalus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej), Wahyu Saputo, Selasa, mengatakan, biasanya mahasiswa pecinta alam merayakan pergantian Tahun Baru di puncak Gunung Semeru. "Namun pergantian Tahun Baru 2009 ini, sepertinya tidak aman ke puncak Semeru," katanya. Menurut dia, beberapa informasi menyebutkan Semeru cenderung aktif dan sering terjadi hujan abu di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. "Kita akan ikuti prosedur larangan dari TNBTS dan tidak akan nekat ke sana," kata Wahyu menambahkan. Kegiatan Mapalus FISIP Unej di Gunung Semeru terakhir pada Agustus lalu, namun hanya sampai ke Pos Ranu Kumbolo dan tidak ke puncak Mahameru karena dilarang oleh pihak yang berwenang. "Kita hanya sampai di Ranu Kumbolo saja karena status Semeru saat itu siaga satu," katanya menambahkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008